Agar Anak Punya Harga Diri yang Tinggi, Berikut Tips Parenting yang Bisa Kawan Puan Coba

Ericha Fernanda - Jumat, 18 Juni 2021
Anak memiliki harga diri tinggi.
Anak memiliki harga diri tinggi. freepik

 

Parapuan.co - Beberapa tahun pertama menjadi orang tua adalah penyesuaian besar, terutama jika Kawan Puan adalah orang tua yang bekerja.

Tiba-tiba bayi kamu berjalan dan berbicara. Kemudian mereka berusia tiga tahun, dan menuntut untuk mengetahui mengapa kamu harus meninggalkan mereka untuk pergi bekerja.

Bagaimanapun jadwal kerjamu, baik pagi, malam, dan akhir pekan itu bisa terasa sangat singkat.

Baca Juga: Pandemi Membuat Anak Cemas dan Sulit Tidur, Bagaimana Mengatasinya?

Kamu pasti ingin membuatnya menyenangkan dan berdampak tinggi dalam membangun kepercayaan diri dan harga diri anak.

Daisy Dowling, seorang penulis “Workparent: Panduan Lengkap untuk Berhasil di Pekerjaan, Tetap Setia pada Diri Sendiri dan Membesarkan Anak-Anak yang Bahagia", memberikan tips dalam merawat dan mendidik buah hati.

Dia juga pendiri Workparent , sebuah perusahaan pelatihan dan konsultasi yang membantu orang tua yang bekerja menjalani kehidupan yang lebih sukses dan memuaskan.

Melansir CNBC, ia membagikan cara-cara bagaimana agar anak punya harga diri yang tinggi.

Ia pun membocorkan sejumlah tips membesarkan anak bagi ibu bekerja agar buah hati punya harga diri tinggi.

Memanfaatkan kekuatan pengulangan

Tonton setiap episode acara TV yang dibuat untuk anak kecil atau buku anak-anak yang merupakan bagian dari serial, dan Kawan Puan akan menyadari kalau hampir tiap episodenya sangat mirip dengan yang berikutnya.

Karakter selalu memakai pakaian yang sama, plot selalu terungkap dengan cara yang sama, dan lagu tema diputar pada waktu yang sama.

Bagimu, pengulangan itu membosankan. Tetapi bagi anak-anak, terutama balita, ini luar biasa dan menenangkan.

Dunia adalah tempat yang baru dan kompleks, dan ketika mereka dapat melihat pola di dalamnya atau secara akurat melihat apa yang akan terjadi selanjutnya, itu memberi mereka rasa aman, penguasaan, dan kegembiraan.

Kebiasaan kecil, imbalan lebih besar

Ciptakan ritual atau aktivitas berulang, rutin, dan terjadwal yang bisa kamu dan anak-anak lakukan pada waktu yang tetap.

Misalnya, jika anak tahu kamu akan menjemputnya dan memeluknya dengan cara yang sama ketika kamu melewati pintu setiap malam setelah pulang kerja, dia akan menantikannya dan senang ketika itu terjadi.

Selain itu, nyanyikan lagu favorit bersama setiap hari dalam perjalanan pulang dari penitipan anak.

Baca Juga: Ajarkan Hal Ini agar Anak Lebih Berani dan Tak menjadi Korban Bullying

Mulailah setiap Sabtu pagi dengan sarapan pada waktu yang sama.

Temani dia ke tempat tidur dengan cara yang konsisten setiap malam, meskipun hanya mengantar tanpa menemani tidurnya.

Ini akan meningkatkan harga diri anak-anak bahwa merasa dilindungi dan dipedulikan oleh orang yang dicintainya.

Libatkan anak dalam rutinitas

Bahkan pekerjaan rumah tangga yang kecil pun dapat menciptakan rasa rutinitas dan konsistensi.

Itu tidak berarti kita mengharapkan balita untuk mencuci piring dan menyapu lantai.

Tapi mereka dapat menangani tugas-tugas kecil dan sederhana seperti meletakkan pakaian kotor mereka di keranjang cucian, merapikan mainan, membawa serbet ke meja saat makan malam, atau membantu menyeka meja dapur setelah tumpah.

Melakukan hal-hal ini akan menciptakan perasaan tambahan “Saya tahu apa yang akan terjadi”, sambil membangun rasa kemampuan dan harga diri mereka.

Ini juga membuat mereka siap untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar, ​​seperti pekerjaan rumah atau binatu di kemudian hari.

Jangan jatuh ke dalam perangkap “Lebih cepat jika saya melakukannya” atau menunggu untuk memberikan tugas ketika mereka lebih besar dan lebih mampu.

Semakin anak-anak memahami sejak dini bahwa bantuan mereka juga berharga, maka akan semakin besar kepercayaan diri mereka.

Dengan sedikit usaha, kamu dapat menjalin rutinitas kecil namun disengaja seperti ini sepanjang waktu yang dimiliki bersama anak.

Ini akan menjadikan jam-jam itu lebih memuaskan, nyaman, dan bermanfaat bagi semua orang.

Baca Juga: Lebih Disukai Anak, Pahami Karakteristik Gaya Pengasuhan Berwibawa

(*)

Sumber: CNBC
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru