2. Membuat Surat Perjanjian
Kawan Puan, memulai bisnis yang serius harus dibentuk secara legal di atas surat perjanjian yang resmi.
Begitu juga dengan bisnis bersama dengan pasangan, buatlah surat perjanjian yang jelas atau legalitas yang membicarakan tentang modal, sistem gajinya dan pembagian keuntungan, tugas, hak dan kewajiban masing-masing pasangan.
Hal ini sangat penting karena menyangkut profesionalitas kamu dan pasangan terhadap bisnis yang mau dijalankan.
Selain legalitas, perlu ada komunikasi yang jelas tentang pembagian tugas, ruang lingkup, tanggung jawabnya secara operasional sampai batas mana.
Shierly mengatakan bahwa kejelasan ini akan menghindari lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan jika terjadi krisis atau konflik nantinya.
“Misalnya, satunya pegang marketing dan sales, sedangkan pasangannya pegang operasional dan administrasi," jelas Shierly.
Baca Juga: Bikin Usaha di Tengah Pandemi? Yuk Simak 4 Strategi agar Lebih Cuan
3. Bangun Profesionalitas
Dalam menjalankan sebuah bisnis, proses jatuh bangun adalah hal yang biasa.
Akan ada masa-masa suka, duka, stres dan tidak nyaman satu sama lain saat menghadapi krisis.
Dalam keadaan seperti ini, penting bagi pasangan yang menjalankan bisnis bersama untuk bersikap profesional, dan berpikir rasional untuk menemukan solusi.
“Hindari mengambil keputusan bisnis yang dilandasi karena perasaaan dalam hubungan asmara,” kata Sherly.
Jangan mencampuradukkan masalah hubungan pribadi dengan masalah bisnis.
Selain itu, profesionalitas juga penting untuk menjaga hubungan antara rekan tim lainnya.
“Mencampuradukkan hubungan bisnis dan asamara sering kali dapat meluncurkan kepercayaan dan kerjasama di dalam tim,” kata Shierly.
Shierly berpesan, pasangan dapat menjaga etika kerja, profesional dalam mengelola bisnis, dan menjaga komunikasi di dalam tim tetap baik.