Parapuan.co - Kawan Puan, membangun bisnis bareng pasangan adalah hal yang sah-sah saja.
Namun, perlu disadari bahwa membangun bisnis bareng pasangan bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Sebab jatuh bangun dalam menjalankan sebuah usaha pasti akan dirasakan, dan bisa saja berdampak terhadap hubunganmu dengan pasangan.
Melansir dari situs Kompas, Perencana Keuangan Finansialku, Shierly, mengatakan bahwa semua keputusan tergantung pada masing-masing pasangan.
Baca Juga: Tren Pasar Sering Berubah-ubah, Ini Cara Menjaga Eksistensi Bisnis
“Yang penting ada kejelasan dan komunikasi yang kuat antara membangun bisnis dengan hubungan asmara,” kata Shierly.
Menurutnya, dalam menjalankan bisnis bersama pasangan, perlu ada 5K, yakni karakter, kompetensi, komunikasi, kepercayaan, dan komitmen yang kuat.
Shierly juga menyebutkan, ada banyak tips membangun bisnis bareng pasangan yang harus diperhatikan agar hubungan romansa dan bisnis bisa berjalan seimbang.
1. Komunikasi Terbuka Satu Sama Lain
Kawan Puan, chemistry yang baik adalah salah satu kunci utama sukses membangun bisnis dengan pasangan.
Nah, untuk membangun chemistry yang baik ini, komunikasi yang terbuka dua arah, seimbang dan saling menghargai sangatlah penting.
Diskusikanlah secara baik-baik dengan pasangan, visi misi apa yang diinginkan dalam menjalankan bisnis bersama.
Menurut Shierly, perbedaan visi dan misi antara founder dan co-founder (antar pasangan) dapat menghambat perkembangan bisnis.
2. Membuat Surat Perjanjian
Kawan Puan, memulai bisnis yang serius harus dibentuk secara legal di atas surat perjanjian yang resmi.
Begitu juga dengan bisnis bersama dengan pasangan, buatlah surat perjanjian yang jelas atau legalitas yang membicarakan tentang modal, sistem gajinya dan pembagian keuntungan, tugas, hak dan kewajiban masing-masing pasangan.
Hal ini sangat penting karena menyangkut profesionalitas kamu dan pasangan terhadap bisnis yang mau dijalankan.
Selain legalitas, perlu ada komunikasi yang jelas tentang pembagian tugas, ruang lingkup, tanggung jawabnya secara operasional sampai batas mana.
Shierly mengatakan bahwa kejelasan ini akan menghindari lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan jika terjadi krisis atau konflik nantinya.
“Misalnya, satunya pegang marketing dan sales, sedangkan pasangannya pegang operasional dan administrasi," jelas Shierly.
Baca Juga: Bikin Usaha di Tengah Pandemi? Yuk Simak 4 Strategi agar Lebih Cuan
3. Bangun Profesionalitas
Dalam menjalankan sebuah bisnis, proses jatuh bangun adalah hal yang biasa.
Akan ada masa-masa suka, duka, stres dan tidak nyaman satu sama lain saat menghadapi krisis.
Dalam keadaan seperti ini, penting bagi pasangan yang menjalankan bisnis bersama untuk bersikap profesional, dan berpikir rasional untuk menemukan solusi.
“Hindari mengambil keputusan bisnis yang dilandasi karena perasaaan dalam hubungan asmara,” kata Sherly.
Jangan mencampuradukkan masalah hubungan pribadi dengan masalah bisnis.
Selain itu, profesionalitas juga penting untuk menjaga hubungan antara rekan tim lainnya.
“Mencampuradukkan hubungan bisnis dan asamara sering kali dapat meluncurkan kepercayaan dan kerjasama di dalam tim,” kata Shierly.
Shierly berpesan, pasangan dapat menjaga etika kerja, profesional dalam mengelola bisnis, dan menjaga komunikasi di dalam tim tetap baik.
4. Quality Time
Kawan Puan, meski kamu dan pasangan mungkin menghabiskan banyak waktu bersama hampir setiap hari saat menjalankan bisnis, namun menyempatkan waktu untuk quality time di luar pekerjaan juga masih perlu dilakukan.
Luangkanlah waktu sejenak untuk mengembalikan chemistry percintaan dalam hubungan kalian.
Bedakan antara waktu untuk membicarakan hubungan (quality time) dan waktu untuk membicarakan masalah bisnis.
5. Pisahkan Uang Bisnis dan Pribadi
Langkah selanjutnya adalah berfokus pada perencanaan keuangan bisnis.
Hal ini bisa kamu mulai dengan memisahkan uang pribadi dan bisnis di rekening terpisah.
“Dana pribadi jangan dicampuradukkan dengan dana bisnis,” saran Shierly.
Walaupun modal bisnis didapat dari dana pribadi, perlu ada kejelasan dan pemisahan dengan membuat rekening khusus untuk bisnis yang berbeda dengan rekening pribadi.
“Nanti, perhitungkan mengenai berapa modal masing-masing, sistem gaji dan pembagian keuntungan dari rekening bisnis,” jelas Shierly.
Baca Juga: Selain Konten Viral, Ini 3 Tips Meningkatkan Penjualan di Instagram
6. Buat Laporan Keuangan
Kawan Puan, laporan keuangan adalah alat untuk mengetahui kondisi dan perkembangan bisnis yang sedang dijalankan.
Dengan adanya laporan keuangan ini, kamu bisa memikirkan strategi-strategi apa yang sebaiknya dilakukan ke depannya untuk mengembangkan bisnis.
Catat secara rinci semua pemasukkan dan pengeluaran yang dilakukan dalam berbisnis.
7. Rencanakan Tujuan Keuangan Sebagai Pemilik Bisnis
Jangan lupakan juga untuk melakukan perencanaan keuangan.
Misalnya untuk keluarga jika ingin memasuki jenjang pernikahan bersama pasangan.
Dalam tujuan keuangan pribadi, mulailah menentukan tujuan keuangan pribadi atau pasangan, melakukan pengecekan kondisi keuangan, memenuhi dana darurat, menghitung dana tujuan keuangan, dan alokasi investasi yang diperlukan.
“Dengan adanya perencanaan keuangan pribadi, pasangan akan lebih harmonis, berpikir secara jernih, dan profesional dalam menjalankan bisnis,” jelas Shierly.
Baca Juga: Simak! Ini Tips Optimalkan Website Usaha agar Muncul di Mesin Pencarian Google
Selain rencana keuangan pribadi, penting juga merencanakan keuangan bisnis nih, Kawan Puan.
Misalnya, rencana untuk meluncurkan produk baru atau ingin melakukan ekspansi.
Shierly menjelaskan rencana ini mulai dari berapa perhitungan proyeksi keuntungan, anggaran biaya yang perlu dikeluarkan, dana darurat yang perlu tersedia, proyeksi untuk arus kas, dan ketersediaan modal yang diperlukan.
Kawan Puan, itulah tips yang perlu kamu perhatikan jika ingin menjalankan bisnis bersama pasangan.
Keterbukaan dalam komunikasi serta kerja sama adalah kunci utama meraih kesuksesan di masa depan.(*)