Walaupun tidak tetapkan sebagai zona merah namun Covid-19 sudah menyebar dengan luas di seluruh daerah Jawa Timur.
Sebanyak 33 daerah di Jawa Timur sudah ditetapkan menjadi daerah oranye, yang berarti memiliki risiko penularan Covid-19 yang tinggi.
33 daerah tersebut adalah: Trenggalek, Jember, Sidoarjo, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Situbondo, Pacitan, Kabupaten Kediri, Jombang, Kabupaten Blitar Kota Pasuruan, Tulungagung, Gresik, dan Kota Madiun.
Kemudian disusul oleh daerah Magetan, Kota Kediri, Kota Malang, Sampang, Kota Probolinggo, Bondowoso, Kota Blitar, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Ngawi, Nganjuk, Kota Surabaya, Kota Batu, Bojonegoro, Tuban, Ponorogo, Kota Mojokerto, Lamongan, dan Kabupaten Madiun.
Satgas Covid Jawa Timur mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bangkit bersama dengan terus menjaga pola hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga dikabarkan sudah turun langsung memantau jalannya vaksinasi di Jawa Timur.
Sebelumnya, Khofifah membenarkan adanya kabar bahwa terdapat varian baru Covid-19 Delta di daerah Bangkalan.
Ia mengatakan bahwa klaster baru yang ada di Kabupaten Bengkalan merupakan kasus virus corona varian baru Delta, yang berasal dari India.
“Kemarin memang saya mendapatkan kabar dari Prof Inge dari Institute Tropical Diseases (ITD) Unair. Beliau menyampaikan ada lima kasus lagi yang telah valid teridentifikasi sebagai mutasi virus corona B16172 atau varian Delta India," kata Gubernur Khofifah dikutip dari Tribunnews.
Khofifah juga menambahkan bahwa sekarang ada 8 kasus Covid-19 dengan varian Delta dari India.
Kini pemerintah daerah mengupayakan tracking kasus Covid-1 varian baru untuk mencegah penyebaran yang semakin luas.
Bagi Kawan Puan yang berada di provinsi Jawa Timur, lebih baik mulai kurangi mobilitas dan tetap tinggal di rumah demi keamanan bersama. (*)