Curahan Hati Para Pria yang Alami Kekerasan Seksual di Tempat Kerja

Vregina Voneria Palis - Sabtu, 19 Juni 2021
Kekerasan seksual pada laki-laki
Kekerasan seksual pada laki-laki School vector created by vectorjuice

 

Parapuan.co - Kawan Puan, berita menghebohkan datang dari Negara New Zealand, dimana beberapa laki-laki secara terbuka menceritakan pengalamannya mengalami kekerasan seksual di tempat kerja.

Hal ini berawal dari umpan salah satu user di Reddit yang meminta user lainnya untuk membagikan kisah mereka bekerja di tempat yang didominasi perempuan.

Melansir dari Newshub, menanggapi umpan tersebut, banyak pengguna yang mengaku mendapat kekerasan seksual bahkan sampai bertahun-tahun nih, Kawan Puan.

Baca Juga: Dukung Korban Kekerasan Seksual, Posko Pengaduan Gofar Hilman Dibuka!

"Saya dilecehkan secara seksual oleh rekan kerja selama hampir dua tahun.

Ketika saya akhirnya memiliki keberanian untuk mengadukannya ke atasan dan bagian HR, yang mereka lakukan hanyalah menampar pergelangan tangan pelaku dan memaksa saya untuk terus bekerja dengannya," curhat salah satu user.

Pengguna lainnya juga membagikan kisah yang hampir serupa, Kawan Puan.

Salah satunya bercerita mengalami kekerasan seksual saat bekerja sebagai seorang pelayan.

"Banyak orang menampar pantat saya ketika saya bekerja sebagai pelayan. Ada satu pelayan laki-laki lain, tapi dia sudah cukup tua dan berumur, sehingga ia tidak mendapatkan perlakuan seperti saya," ungkapnya.

Baca Juga: Alami Kenaikan Kasus Covid, Kabupaten Bangkalan Jadi Daerah Zona Merah di Jawa Timur

Cerita yang sama juga di jabarkan oleh pengguna lainnya.

"Mereka menampar pantatku. Itu mungkin dianggap lelucon dan aku tidak keberatan, tapi hal itu menjadi sebuah pelecehan seksual jika laki-laki yang melakukannya terhadap perempuan." curhat user tersebut.

Salah seorang bartender mengatakan dia juga menghadapi pelecehan seksual yang sama tetapi dari bosnya.

"Manajer perempuan saya memegang pantat saya dengan kedua tangannya setelah datang terlambat, ini terjadi setelah shift sembilan jam."

Laki-laki lain mengatakan dia dilecehkan ketika dia berusia 16 tahun dan bekerja sebagai asisten admin di sebuah lembaga akademik.

Baca Juga: Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka Berbahaya, Begini Kata Epidemiolog

"Saya adalah satu-satunya laki-laki di kantor yang didominasi oleh perempuan berusia rata-rata 40 tahunan. Beberapa perempuan secara rutin berdiri di belakang kursi saya dan mengusap-usap kepala atau bahu saya saat kami mengerjakan sesuatu," ungkapnya.

"Saya masih terlalu muda saat itu dan tidak mengetahui bahwa kontak fisik seperti itu benar-benar tidak baik. Di sisi lain, jika hal tersebut dilakukan oleh laki-laki berusia 40-an kepada seorang gadis berusia 16 tahun, hal itu pasti sudah menjadi skandal," tambahnya.

Beberapa laki-laki yang bekerja di rumah sakit juga mengaku mengalami pelecehan seksual dan komentar yang tidak pantas.

"Anda tahu, beberapa atasan perempuan, mereka terus-menerus membuat ekspresi 'seksual' ke arah saya, mengirim teks kurang sopan dan foto telanjang larut malam.

Dan ketika saya mencoba menjelaskan hal ini kepada bos saya yang lain (juga perempuan), dia berkata, 'Ayolah, ini hanya lelucon dan hal semacam ini adalah fantasi setiap pria. Nikmati saja selagi kamu bisa," ceritanya.

Kawan Puan, pada kenyataannya kekerasan seksual tidak hanya terjadi kepada kaum perempuan.

Sebaliknya, laki-laki juga bisa menjadi korban kekerasan seksual.

Kekerasan seksual in tidak melulu tentang kontak fisik loh, Kawan Puan.

Perkataan atau gerak tubuh terkadang juga dapat diartikan sebagai kekerasan seksual.

Contoh kekerasan seksual antara lain:

- Komentar yang menyinggung secara seksual.

- Lelucon seksual atau cabul.

Baca Juga: Nantikan! Tour de France akan Gelar Kompetisi Balap Sepeda Khusus Perempuan Tahun Depan

- Komentar yang tidak diinginkan atau ejekan tentang aktivitas seksual atau kehidupan pribadi seseorang.

- Gerakan tangan atau tubuh yang menyinggung.

- Kontak fisik seperti menepuk, mencubit atau menyentuh.

- Poster provokatif dengan konotasi seksual.

- Undangan sosial yang terus-menerus dan tidak diinginkan.

- Memberikan janji perlakuan istimewa sebagai ganti seks.

- Memberikan ancaman atau perlakuan berbeda jika aktivitas seksual tidak ditawarkan.

- Pemerkosaan.

Nah Kawan Puan, yuk jaga tutur kata dan perbuatan kita agar tidak merugikan orang lain!

 

Sumber: newshub.co.nz
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Perempuan Berisiko Diabetes Lebih Tinggi, Tapi Gaya Hidup Jadi Kunci