Hal serupa juga disampaikan oleh peneliti lainnya yang tak terlibat dalam riset tersebut.
Michael Bloomfield, konsultan psikiater di University College London, mengatakan temuan ini menambah bukti yang berkembang bahwa Covid-19 dapat memengaruhi otak dan pikiran, juga meningkatkan risiko berbagai penyakit kejiwaan.
"Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi stres psikologis yang terkait dengan pandemi khusus ini dan efek fisik dari penyakit tersebut," jelas Michael Bloomfield.
Sedangkan Simon Wessely, profesor psikiatri regius di King's College London, mengungkapkan kaitan lainnya soal gangguan mental dan Covid-19.
Ia mengatakan bahwa mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental juga berisiko lebih tinggi terkena Covid-19.
"Covid-19 memengaruhi sistem saraf pusat, dan dengan demikian dapat secara langsung meningkatkan gangguan selanjutnya. Tapi penelitian ini menegaskan risiko ini meningkat karena seseorang terinfeksi Covid-19 sebelumnya," terang Simon Wessely. (*)