2. Pahami Sasaran Konsumennya
Kawan Puan, buatlah sasaran konsumen yang jelas.
Jika sasaran konsumen adalah pencinta tanaman dengan budjet menegah ke bawah, maka sediakan tanaman yang memang terjangkau.
Pelaku usaha wajib mempelajari lingkungan pasar yang menjadi sasaran penjualannya, karena pasar terdiri dari berbagai macam jenis konsumen dengan kebutuhan berbeda-beda.
Mulai dari daya beli, lokasi tempat tinggal dan pola kebiasaan berbelanja.
Baca Juga: Bangun Bisnis Bareng Pasangan? Kenapa Enggak, Yuk Simak Tipsnya
3. Memilih Jenis Tanaman Hias
Kawan Puan, pemilihan jenis tanaman juga penting.
Pilihlah jenis tanaman yang tepat untuk dibudidayakan setelah meneliti kondisi tanah, iklim, potensi tanaman hias, dan peluang pasar.
Selanjutnya siapkan rancangan proses budidaya yang akan dilakukan, mulai dari persiapan lahan hingga panen.
Perancangan ini harus detail, meliputi waktu, sarana serta proses.
4. Pengemasan Tanaman Hias
Untuk bisa menarik hati pembeli, maka kemaslah tanaman hias yang dijual dengan baik.
Pengemasan ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai jual produk hasil budidaya tanaman hias.
Sebagai contoh, pakailah pot yang menarik dan sesuai dengan selera konsumen meningkatkan nilai jual produk tanaman hias.
Selain pot, kamu juga bisa menambahkan tag informasi mengenai nama bunga, jenis dan cara merawatnya.
Baca Juga: Tren Pasar Sering Berubah-ubah, Ini Cara Menjaga Eksistensi Bisnis
Nah bagaimana Kawan Puan?
Apakah kamu tertarik memulai bisnis tanaman hias ini?
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat ya! (*)