Parapuan.co - Kawan Puan, hobi tanaman hias yang kamu miliki bisa kamu manfaatkan sebagai sumber penghasilan tambahan atau ladang bisnis, loh!
Ya, seperti yang kita ketahui bersama, animo masyarakat pada tanaman hias selama pandemi ini mengalami peningkatan.
Nah ketertarikan masyarakat pada tanaman hias inilah yang bisa kamu manfaatkan untuk mendapatkan cuan tambahan, Kawan Puan.
Baca Juga: 7 Pelajaran Sukses Berbisnis yang Bisa Diambil dari Loper Koran
Selain itu, melansir dari situs Kompas, tanaman hias adalah model agrobisnis kreatif di Indonesia yang paling unggul.
Dengan kata lain, budidaya tanaman hias dinilai tak pernah mati gaya.
Namun sebelum memulai bisnis tanaman hias ini ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan nih, Kawan Puan.
Berikut tips memulai usaha tanaman hias!
1. Kesesuaian Wilayah
Kawan Puan, perhatikanlah kesesuaian wilayah yang dipilih untuk budidaya tanaman.
Contohnya budidaya tanaman Adenium, maka wilayah tanamnya harus berada di ketinggian maksimal 700 mdpl dan memiliki suhu 25-39 derajat selsius.
Tanaman jenis ini memerlukan sinar matahari langsung sekitar 5-12 jam per hari untuk tumbuhnya batang, memunculkan bunga, dan pertumbuhan akar serta membuat cabang menjadi besar dan kokoh.
Intinya, sesuaikan jenis tanaman yang akan dibudidayakan dengan keadaan wilayahnya.
2. Pahami Sasaran Konsumennya
Kawan Puan, buatlah sasaran konsumen yang jelas.
Jika sasaran konsumen adalah pencinta tanaman dengan budjet menegah ke bawah, maka sediakan tanaman yang memang terjangkau.
Pelaku usaha wajib mempelajari lingkungan pasar yang menjadi sasaran penjualannya, karena pasar terdiri dari berbagai macam jenis konsumen dengan kebutuhan berbeda-beda.
Mulai dari daya beli, lokasi tempat tinggal dan pola kebiasaan berbelanja.
Baca Juga: Bangun Bisnis Bareng Pasangan? Kenapa Enggak, Yuk Simak Tipsnya
3. Memilih Jenis Tanaman Hias
Kawan Puan, pemilihan jenis tanaman juga penting.
Pilihlah jenis tanaman yang tepat untuk dibudidayakan setelah meneliti kondisi tanah, iklim, potensi tanaman hias, dan peluang pasar.
Selanjutnya siapkan rancangan proses budidaya yang akan dilakukan, mulai dari persiapan lahan hingga panen.
Perancangan ini harus detail, meliputi waktu, sarana serta proses.
4. Pengemasan Tanaman Hias
Untuk bisa menarik hati pembeli, maka kemaslah tanaman hias yang dijual dengan baik.
Pengemasan ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai jual produk hasil budidaya tanaman hias.
Sebagai contoh, pakailah pot yang menarik dan sesuai dengan selera konsumen meningkatkan nilai jual produk tanaman hias.
Selain pot, kamu juga bisa menambahkan tag informasi mengenai nama bunga, jenis dan cara merawatnya.
Baca Juga: Tren Pasar Sering Berubah-ubah, Ini Cara Menjaga Eksistensi Bisnis
Nah bagaimana Kawan Puan?
Apakah kamu tertarik memulai bisnis tanaman hias ini?
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat ya! (*)