Parapuan.co - Keguguran sama sekali tidak diharapkan oleh perempuan.
Akan tetapi, kandungan bisa saja gugur karena berbagai faktor.
Keguguran akan membawa kesedihan mendalam bagi seorang ibu.
Terlebih jika bayi tersebut sudah ditunggu-tunggu kehadirannya.
Kesedihan mendalam tersebut pun membutuhkan waktu dan berbagai prosesnya agar keadaan mental ibu bisa kembali pulih.
Baca Juga: Cenderung Dialami Perempuan, Ini Dampak Overthinking yang Terjadi
Menurut Psikolog Keluarga dan Anak, Anna Surti Ariani S.Psi., M.Psi, perempuan akan mengalami 5 tahapan kesedihan setelah ia keguguran.
Adapun kelima fase tersebut yakni menyangkal (denial), marah (anger), bargaining (menawar), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance).
Dari kelima tahap tersebut, Anna mengatakan bahwa tak semua orang bisa mencapai tahap penerimaan.
"Tahap terakhir ini bisa saja didapatkan bisa saja tidak, gitu. Acceptance ini bukan sekadar mengetahui bahwa keguguran, tapi sudah lebih dari itu. Lebih ke gini, 'Saya mengalami keguguran, ini memang sudah terjadi betul, ini adalah sesuatu yang memang sudah anugerah tuhan buat saya'," papar Anna tentang tahap penerimaan ini, saat dihubungi PARAPUAN pada Jumat (18/6/2021).
Ia mengatakan butuh waktu yang berbeda-beda untuk mencapai tahap ini. Ada yang sebentar, lama, bahkan tidak mencapai tahap terakhir ini.
"Karena banyak yang tidak terima, tetap marah, tetap nggak mau melihat kenyataan, gitu. Jadi banyak yang akhirnya [kembali] ke tahap-tahap itu tadi," kata Anna.
Hambatan dalam Pemulihan Kesedihan Pasca Keguguran
Dalam pemulihan kondisi mental perempuan setelah keguguran, hambatan tersebut bisa didapat dari dua hal, yakni dari dalam dirinya maupun lingkungan sekitarnya.
Berikut ini beberapa hambatan dalam pemulihan kesedihan tersebut.
1. Kurangnya Nutrisi yang Baik
Kurangnya nutrisi bagi tubuh dapat membuat proses pemulihan ibu hamil menjadi lebih lama.
"Jadi kalau misalnya dia sendiri tidak mau makan yang benar, asupan nutrisinya ada yang tidak beres. Padahal nutrisi yang baik itu akan sangat membantu untuk bisa lepas dari kedukaan," kata Anna.
Untuk itu, perlu bagi perempuan yang mengalami pasca keguguran untuk memperhatikan asupan nutrisi pada makanan atau minuman yang dikonsumsinya.
Dengan begitu, proses pemulihan pun akan lebih baik bahkan lebih cepat.
2. Overthinking
Beberapa perempuan yang mengalami keguguran bisa mengalami overthinking.
Adapun overthinking ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk reaksi orang di sekitarnya.
Akibatnya, ia akan berpikir berlebihan. Hal ini justru akan mempengaruhi proses pemulihan mentalnya.
"Kalau dia tidak menyadari hal itu, tidak minta bantuan tentang hal itu, itu juga mungkin justru lama gitu menjalaninya," kata Anna.
3. Lingkungan yang Kurang Memahami Kondisinya
Dari segi eksternal juga bisa memengaruhi waktu pemulihan perempuan pasca keguguran, yakni lingkungan di sekitarnya, seperti keluarga dan kerabatnya.
"Apalagi kalau lingkungan sekitarnya nggak ngeh. Kalau lingkungan sekitarnya nggak ngeh itu juga makin-makin," tambah Anna.
Untuk itu, perlu bagi lingkungan di sekitarnya untuk memahami kondisinya.
Selain itu, penting juga bagi orang-orang di sekitarnya untuk memahami kebutuhan perempuan tersebut.
Baca Juga: Hindari Toxic Positivity, Jangan Katakan 5 Hal Ini Saat Ada yang Bersedih
4. Menutup Diri
Ada beberapa orang yang tak mau menceritakan kesedihannya karena berbagai alasan.
Orang ini merasa tidak memerlukan bantuan orang lain untuk mengatasi kesedihannya.
Padahal, itu justru tak baik untuk kondisinya lho, Kawan Puan.
"Justru ketika dia tidak mau dibantu justru akan memperparah gitu kondisi ini," kata Anna. (*)