2. Alkohol
Kawan Puan, untuk kali ini kamu harus secara tegas pada tubuhmu untuk menghindari alkohol selama masa kehamilan ya.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi berjudul Prenatal alcohol exposure and miscarriage, stillbirth, preterm delivery, and sudden infant death syndrome.
Studi tersebut mengungkap bahwa ibu hamil yang mengonsumsi alkohol akan meningkatkan risiko keguguran dan ancaman kematian saat bayi lahir.
Selain itu dalam penelitian A longitudinal study of the long-term consequences of drinking during pregnancy: heavy in utero alcohol exposure disrupts the normal processes of brain development mengungkap alkohol berdampak buruk pada perkembangan otak bayi.
Baca Juga: Tiap Perempuan Berbeda, Ini Trik Jitu Atur Pola Makan Sesuai Aktivitasmu
Minum alkohol selama kehamilan juga dapat menyebabkan sindrom alkohol janin, yang melibatkan kelainan bentuk wajah, cacat jantung, dan cacat intelektual.
Dengan mengetahui risiko di atas, pastikan Kawan Puan untuk menjauhi alkohol ya.
3. Susu dan jus buah yang tidak dipasteurisasi
Dalam jurnal berjudul Food-borne illnesses during pregnancy, susu dan keju yang tidak dipasteurisasi mengandung berbagai bakteri berbahaya berbahaya.
Bakteri berbahaya tersebut termasuk Listeria, Salmonella, E. coli, dan Campylobacter.
Hal yang sama berlaku untuk jus yang tidak dipasteurisasi, yang juga rentan terhadap kontaminasi bakteri.
Penelitian berjudul "Consumption of raw or unpasteurized milk and milk products by pregnant women and children," mengungkap kontaminasi bakteri bisa mengancam jiwa bayi yang belum lahir.
Perlu diketahui bahwa pasteurisasi adalah cara paling efektif untuk membunuh bakteri berbahaya, tanpa mengubah nilai gizi produk.
Baca Juga: Tetap Produktif Seharian, Ini Rekomendasi Sarapan dari Ahli yang Bisa Kamu Coba
Untuk meminimalkan risiko infeksi tersebut, pastikan Kawan Puan mengonsumsi minuman yang dipasteurisasi ya. (*)