Dengan adanya vaksin, herd immunity diharapkan mampu tercipta. Namun malah herd stupidity yang ada, hingga menciptakan lonjakan kasus COVID 19 di Indonesia.
Bagi Dicky, kalimat tersebut sudah lama populer, hanya baru terekspos saja saat ini.
Kalimat Herd stupidity sendiri digunakan untuk menggambarkan sikap tidak bijaksana masyarakat dalam menghadapi pandemi sehingga menyebabkan fase kritis dengan kenaikan kasus.
Sikap tersebut ditunjukan dengan cara tidak percaya akan adanya Covid-19, abai terhadap prokes seperti tidak masker, dan tidak mau melakukan vaksinasi.
Dicky mengatakan bahwa kesalahan bukan merupakan kesalahan individu, namun kesalahan bersama.
Baca juga: Kenali 13 Gejala Covid-19 yang Umum Dialami Anak Menurut CDC
"Kesalahan bersama, bukan cuma terjadi karena warga atau karena banyak yang tidak percaya Corona, vaksin atau lainnya," ujar Dicky dikutip dari wawancaranya dengan Kompas.com pada Selasa (22/06/2021).
Diketahui ada banyak faktor yang masyarakat melakukan tindakan kurang bijak tersebut seperti bosan dengan pandemi, lelah dengan peraturan pemerintah yang tidak jelas, hingga berakhir mengabaikan apa yang terjadi.
Menurut Dicky, kondisi lonjakan kasus COVID 19 saat ini juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang pada masa mudik Lebaran terus berubah-ubah serta ada izin boleh berwisata dengan sejumlah catatan.
Hal ini kemudian membuat masyarakat lelah dengan inkonsistensi pemerintah hingga menciptakan lonjakan kasus diatas 2 juta lebih. (*)