Parapuan.co – Kawan Puan, harapan orang tua pasti ingin yang terbaik untuk sang anak.
Sebaliknya, anak juga akan berusaha mewujudkan harapan orang tua tersebut.
Nah salah satu harapan kebanyakan orang tua di Indonesia adalah bisa melihat anaknya menikah.
Namun bagaimana jika kamu lebih memilih untuk meraih mimpi terlebih dahulu?
Mimpi-mimpi tersebut pun bisa seperti mengembangkan karier sampai melanjutkan pendidikan.
“Mimpi perempuan kerap berbenturan dengan orang tua. Tapi ada juga orang tua yang menyesuaikan diri,” ucap Nikita Devi Purnama M.Si, tim Kajian Gender UI dan The Finery Report saat dihubungi PARAPUAN pada Jumat (18/06/2021).
Baca Juga: Tak Hanya Cari Uang, Bekerja adalah Bentuk Aktualisasi Diri Perempuan
Ketika mimpi anak dan harapan orang tua berseberangan tentu perbedaaan pendapat akan terjadi.
Ini bisa menimbulkan hubungan yang buruk jika tidak ada komunikasi yang terbuka dan berusaha mempertahankan argumen masing-masing.
Nah agar hubungan antara anak dan orang tua tidak menjadi renggang karena sudut pandang yang berbeda, Nikita memberikan sarannya untuk Kawan Puan.
“Membuka jalur komunikasi yang terbuka dan jujur adalah hal yang penting,” jelasnya.
Kawan Puan bisa memberi penjelasan kepada orang tua mengenai mimpimu.
Orang tua mungkin memiliki kapasitas pemahaman yang terbatas.
Maka dari itu, kamu perlu memerhatikan beberapa hal seperti menggunakan bahasa yang simple, menjelaskan secara sederhana, dan gunakan logika-logika sederhana yang bisa mereka terima.
Upayakan untuk tidak memberikan penjelasan secara detail karena hanya akan membuat orang tua bingung.
Tentunya, kamu memerlukan waktu dan tempat yang tepat untuk mengatakan jika kamu lebih memilih meraih impian daripada menikah.
Kamu juga perlu memperhatikan suasana hati orang tua saat ingin membicarakan perihal mimpimu.
Baca Juga: Kata Zeezee Shahab Soal Anggapan Perempuan Tak Perlu Kuliah Tinggi
Kamu bisa melakuannya saat sedang bersantai di ruang televisi atau saat makan malam.
Jika kamu belum juga mendapatkan titik tengah atau solusi, kamu bisa meminta bantuan orang yang tepat sebagai mediator.
Mediator bisa menetralkan perbedaan argumen antara anak dan orang tua.
Nah biasanya, mediator ini adalah kakak atau kerabat dekat.
Tetap semangat ya untuk Kawan Puan yang tengah berada di momen ini.
Semoga lekas menemukan titik terang antara mimpimu dan harapan orang tua. (*)