Parapuan.co - Belum juga kita tuntas berperang menghadapi varian baru virus Covid-19 Delta dan lonjakan orang yang terkonfirmasi positif, kini mutasi virus corona baru telah muncul.
Terbaru, ada virus Covid-19 varian Delta Plus atau AY.1 yang dilaporkan mulai banyak ditemukan di India dan 8 negara lainnya.
Delapan negara tempat ditemukan virus corona varian Delta Plus ialah Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Swiss, Portugal, Polandia, Nepal, Rusia, dan China.
Dilansir dari CewekBanget.id, varian Delta Plus ini lebih kuat dibanding dengan varian Delta. Sebab, virus ini kebal terhadap terapi antibodi monoklonal.
Masih dikutip dari sumber yang sama via Kompas.com, varian Delta plus (AY.1) adalah mutasi lebih lanjut dari varian Delta (B.1.617.2).
Sebab mutasi dari varian Delta yang mudah menular, varian Delta Plus juga disebutkan ahli lebih mudah menular pada orang lain sehingga patut diwaspadai.
Baca Juga: Oknum Polisi Perkosa Remaja 16 Tahun di Maluku, Kemen PPPA: Berikan Pidana Berat
Kebal Terhadap Antibodi Monoklonal
Satuan Gugus Tugas Nasional Penanganan COVID-19 (ICMR) India, Dr Vinod K Paul mengatakan kalau varian Delta Plus patut mendapat perhatian ekstra.
Sebab, varian Delta Plus mampu membatalkan penggunaan antibodi monoklonal.
Bagi Kawan Puan yang belum tahu, terapi antibodi monoklonal adalah salah satu metode pengobatan untuk Covid-19 yang baru-baru ini disahkan oleh Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO).
Virus Covid-19 varian Delta Plus ini menunjukan tanda-tanda resistensi atau penolakan terhadap antibodi monoklonal tersebut.
Hingga kini, mutasi virus Covid-19 varian Delta dianggap lebih berbahaya. Oleh karena itu, kita wajib memperketat protokol kesehatan.
Jangan lupa untuk mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan memakai masker selalu ya, Kawan Puan.
Suplai juga tubuh dengan makanan sehat dan vitamin karena kasus harian Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat.
(*)
Baca Juga: Naver Akuisisi Wattpad, Bersiap untuk Ratusan Drama dan Film Baru!