Parapuan.co - Kasus Covid-19 di Indonesia sedang melonjak tinggi akhir-akhir ini.
Fasilitas kesehatan pun semakin penuh dan kewalahan dalam menghadapi bertambahnya pasien Covid-19 setiap hari.
Selain itu, adanya virus corona varian Delta menambah risiko penularan Covid-19 semakin tinggi.
World’s Health Organization (WHO) pada hari Senin (21/6/2021) mengatakan bahwa varian delta merupakan varian virus corona yang paling cepat dan kuat.
Varian Delta disebutkan juga lebih mematikan karena penyebaran virus ke tubuh semakin cepat.
Kondisi ini membuat banyak pasien Covid-19 yang harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Sebenarnya, apa yang harus kita persiapkan dan perhatikan saat isolasi mandiri di rumah?
Baca Juga: Setelah Varian Delta, Muncul Virus Corona Varian Delta Plus, Apa Itu?
Melansir dari Kompas.com, berikut hal yang perlu kamu persiapkan.
Ruang Isolasi yang Layak
Menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, ruang isolasi mandiri yang layak harus memiliki ventilasi dan aliran udara.
Adanya jendela juga dapat mendukung kegiatan berjemur yang dibutuhkan oleh pasien Covid-19.
Jika ventilasi udara cukup baik, maka kadar oksigen di ruangan pun akan memadai.
Apabila kamu ingin melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, kamu harus memastikan apakah oksigen atau udara yang masuk ke ruanganmu cukup terasa dan baik.
Kamar isolasi harus terpisah dengan kamar anggota keluarga lain yang sehat, apalagi jika ada anggota keluarga yang memiliki komorbid.
Hal ini dilakukan untuk memastikan individu tersebut tak menjadi sumber penularan virus terhadap anggota keluarga lain.
Jika kamu harus menggunakan satu ruangan bersama dengan anggota keluarga lain, misalnya kamar mandi, pastikan ruangan dibersihkan setelah dan sebelum digunakan oleh anggota keluarga lainnya, serta usahakan selalu memakai masker di rumah.
Baca Juga: Kasus Covid-19 pada Anak Tinggi, IDAI Imbau Remaja Jadi Agen Perubahan
Siapkan Alat yang Dibutuhkan
Kamu tidak usah khawatir harus mempersiapkan alat-alat kesehatan seperti yang ada di rumah sakit.
Jika kamu melakukan isolasi mandiri di rumah, cukup persiapkan termometer dan pulse oximeter.
Kedua alat tersebut kamu gunakan untuk memantau suhu badan tubuh dan kadar oksigen di tubuhmu.
"Kalau sudah ada gangguan respiratorik, batuk atau napas berat, itu boleh kok beli saja pulse oximeter, dilihat saturasinya. Kalau sudah di bawah 93-95 persen itu peringatan," kata dr Paulus Arka Triyoga, SpP, Dokter Spesialis Paru dari Eka Hospital Cibubur.
Jangan Ikut Obat-obatan Orang Lain
Salah satu alasan pentingnya melapor ke Satgas atau petugas medis ketika kamu memiliki gejala Covid-19 adalah agar mereka dapat mengetahui riwayat kesehatan dan kondisi Covid-19 yang kamu idap.
Hal tersebut dilakukan secara individual karena setiap orang memiliki gejala dan bawaan penyakit yang berbeda-beda.
Jika sebuah obat bekerja dengan baik di tubuh seseorang, belum tentu dapat bekerja dengan baik di tubuhmu.
Penting untuk kita mempercayakan obat-obatan kepada tenaga medis yang sudah sepenuhnya ahli dalam bidangnya.
Baca Juga: Obat Ivermectin untuk Terapi Covid-19 Ramai Dibicarakan, Ini Penjelasan Ahli Farmasi UGM
Bagi Kawan Puan yang harus melakukan isolasi mandiri di rumah, pastikan ketiga hal tersebut sudah kamu penuhi untuk mendukung kesembuhanmu dari paparan Covid-19.
Jika kamu menemukan kesulitan dalam melakukan isolasi atau memiliki keluhan lainnya terkait Covid-19, segera hubungi Satgas Covid Nasional ke nomor 119 dan ke nomor 112 untuk Satgas Covid wilayah DKI Jakarta.(*)