Update Covid-19 Indonesia: Epidemiolog Sarankan 5M untuk Mencegah Penularan Virus

Shenny Fierdha - Minggu, 27 Juni 2021
Ilustrasi pemeriksaan Covid-19
Ilustrasi pemeriksaan Covid-19 Freepik.com

Parapuan.co - Update Covid-19 Indonesia, saat ini varian Delta sudah ditemukan di beberapa daerah.

Sifat virus corona varian Delta yang sangat menular membuat ahli menduga gerakan 3M dalam mencegah penularan virus saja tidak cukup, Kawan Puan.

Gerakan 3M tersebut yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.

Kompas.com pada Sabtu (27/6/2021) memberitakan bahwa epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menilai gerakan tersebut sebaiknya ditambah dua poin lagi menjadi 5M.

Dua poin tambahan dalam adalah menghindari kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Baca Juga: Waspada! Berikut Perbedaan Varian Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta

Menurutnya, gerakan 5M dirasa dapat mencegah virus corona varian Delta, yang juga dikenal sebagai varian B.1.617.2, maupun varian-varian virus corona lainnya.

"Apapun variannya, 5M itu efektif kalau diterapkan dengan sungguh-sungguh dan konsisten, secara kualitas dan kuantitas," ujar Dicky, Sabtu, seperti dikutip dari Kompas.com.

Varian-varian virus corona lainnya, khususnya yang juga berbahaya seperti Delta, antara lain varian Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), dan Gamma (P.1).

Poin tambahan pertama yaitu menjauhi kerumunan yang berarti kita harus menghindari kumpulan orang banyak untuk memperkecil kemungkinan terjangkit virus.

Sebab, semakin banyak orang berkumpul di suatu tempat tertentu, maka semakin besar pula risiko orang-orang tersebut menularkan atau tertular virus.

Poin tambahan kedua yakni membatasi mobilisasi dan interaksi artinya kita tidak boleh sering-sering bepergian maupun berhubungan langsung dengan banyak orang untuk mencegah virus.

Pentingnya PPKM Mikro

Selain menekankan pentingnya 5M, Dicky pun berharap agar pemerintah dapat menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro secara serius.

PPKM skala mikro adalah upaya pemerintah untuk mencegah virus corona sampai ke tingkat rukun tetangga (RT) maupun tingkat rukun warga (RW) di setiap wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejala-Gejalanya

Salah satu caranya adalah membatasi kapasitas rumah ibadah sebanyak 50 persen dari total kapasitas dan mewajibkan setiap jemaah menerapkan protokol kesehatan selama berada di rumah ibadah.

"Kalau tidak bisa lockdown, ya penerapan PPKM diseriuskan, implementasinya benar-benar dilakukan," ucap Dicky, seperti dikutip dari Kompas.com.

Dia kemudian menyorot soal penerapan kebijakan bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH) yang dilakukan di perkantoran.

Belakangan ini, pemerintah, terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, menggalakkan sistem WFH terhadap kantor-kantor di ibu kota yang berada di zona merah.

Zona merah berarti wilayah dengan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak lebih dari sepuluh rumah dalam satu RT selama tujuh hari terakhir, seperti Jakarta Selatan dan Barat.

Kantor-kantor yang berada di zona merah harus menerapkan sistem WFH terhadap 75 persen karyawannya, yang berarti karyawan yang bekerja di kantor hanya sebanyak 25%. 

"Misalnya WFH, semua (kantor harus) terapkan dan benar-benar (karyawan) yang 25% bekerja di kantor ini adalah (karyawan yang) tidak punya risiko, baik komorbid (penyakit penyerta) maupun usia yang membuatnya rentan (terkena Covid-19). Karena kalau 25% (bekerja di kantor) dan semuanya berisiko (terkena Covid-19), ya salah besar," terang Dicky, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kasus Covid Varian Delta Ditemukan di Jawa Barat, Ini Imbauan Gubernur Ridwan Kamil

Artikel Kompas.com yang lain mewartakan bahwa per Sabtu, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 2.093.962 orang.

Masih per Sabtu, pasien sembuh terhitung sebanyak 1.842.457 orang dan yang meninggal dunia mencapai 56.729 orang.

Bagi Kawan Puan yang tinggal di Jakarta, pastikan kamu tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, ya.

Selain itu, jika ada teman atau kerabatmu yang diduga terkena Covid-19 di Jakarta, kamu bisa menghubungi Layanan Darurat Covid-19 DKI Jakarta.

Nomor Layanan Darurat Satgas Covid-19 DKI Jakarta tersebut adalah 112, 081 112 112 112, dan 081 388 376 955. (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja