Kondisi tersebut di antaranya penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, radang paru-paru, kanker paru-paru, anemia, dan berbagai penyakit jantung.
Cara kerja oximeter
Kawan Puan, dalam penggunaannya, oximeter dijepitkan di jari tangan, daun teling, atau juga kaki.
Di mana ada sinar kecuk yang akan melewati darah di jari dan mengukur jumlah oksigen.
Hal ini dilakukan demi mengukur penyerapan cahaya dalam darah yang teroksigenasi.
Oximeter tak hanya mengukur saturasi oksigen saja, tapi juga memperlihatkan pengukuran pada detak jantung.
Kawan Puan, jangan ragu lagi untuk memanfaatkan alat kecil ini.
Sebab, oximeter merupakan alat tes yang cukup akurat.
Meski demikian, biasanya oximeter memberikan hasil dalam perebedaan dua persen dari yang aslinya.
Jadi, misalkan oximeter mengeluarkan angka 82%, maka tingkat saturasi yang sebenarnya yakni kisaran 80 hingga 84%.
Sumber: | yalemedicine.org,Covid19.go.id,Healhtline |
Penulis: | |
Editor: | Rizka Rachmania |
Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029