Parapuan.co - Belakangan beredar kabar update Covid-19 Indonesia yang menyebutkan bahwa Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) menetapkan Indonesia sebagai negara A1 high-risk Covid-19.
A1 high-risk ringkasnya adalah negara dengan risiko tinggi Covid-19, Kawan Puan.
Namun, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoaks.
Diwartakan Kompas.com, kepastian bahwa kabar tersebut adalah hoaks disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi pada Minggu (27/6/2021).
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia: Pentingnya Oximeter Saat Isolasi Mandiri
"Kami sudah memverifikasi informasi tersebut kepada WHO dan mendapatkan keterangan bahwa WHO tidak pernah membuat klasifikasi negara dengan predikat A1 dan kode lainnya," tegas Nadia, Minggu, seperti dikutip dari Kompas.com.
Dia lalu mengungkapkan bahwa WHO membuat laporan rutin setiap pekan mengenai situasi pandemi Covid-19 di semua negara, termasuk Indonesia, yang dapat diakses oleh semua orang.
"Situasi (pandemi Covid-19) masing-masing negara dilaporkan dalam laporan situasional yang diterbitkan WHO setiap minggu dan dapat diakses publik," ujar Nadia, seperti dikutip dari Kompas.com.
Laporan situasional terbaru dari WHO tersebut diterbitkan pada Rabu (23/6/2021).
Dalam laporan terbaru itu, WHO hanya menginformasikan angka kasus positif Covid-19, angka kematian, dan angka pasien sembuh di Indonesia per Rabu.
Rincinya, sampai Rabu, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 2.033.421 kasus, angka kematian sebesar 55.594 jiwa, dan angka pasien sembuh sebanyak 1.817.303 orang.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia: Epidemiolog Sarankan 5M untuk Mencegah Penularan Virus
Tak hanya Nadia, Kementerian Kesehatan pun telah menegaskan bahwa kabar tersebut adalah hoaks lewat unggahan di akun Twitter resmi milik Kementerian Kesehatan pada Sabtu (26/6/2021).
"Informasi status Covid-19 (yang menyebutkan bahwa) Indonesia termasuk kategori A1 high-risk dari WHO adalah hoaks," tegas Kementerian Kesehatan dalam unggahan tersebut, seperti dikutip dari akun Twitter resminya.
Informasi Status COVID-19 Indonesia Masuk Kategori A1 High Risk dari WHO adalah Hoaks @KemenkesRI https://t.co/ixIX8im5ZJ pic.twitter.com/cRc1O5clyJ
— Kemenkes RI (@KemenkesRI) June 26, 2021
Pada Sabtu, sempat beredar hoaks di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa WHO menetapkan Indonesia sebagai negara A1 high-risk Covid-19.
Hoaks tersebut juga mengemukakan bahwa Indonesia masuk dalam kategori yang sama dengan negara-negara lain yang disebut-sebut sebagai A1 high-risk Covid-19, antara lain India dan Brazil.
"Secara resmi, hari ini WHO telah mendeklarasikan Indonesia sebagai negara A1 high-risk. (Dengan demikian) sekarang (Indonesia) termasuk dalam kategori yang sama dengan India, Pakistan, Brazil, Filipina, dan sejumlah negara Afrika," bunyi hoaks itu, seperti dikutip dari Kompas.com.
Hoaks tersebut pun menyebutkan bahwa negara-negara lain berhak menolak siapa saja yang berasal dari Indonesia, maupun dari negara-negara lain yang termasuk A1 high-risk, untuk memasuki wilayahnya.
"Negara lain berhak menolak dan melarang siapapun yang berasal dari Indonesia (dan negara-negara lain yang terdaftar di A1 high-risk) untuk memasuki wilayahnya," kata hoaks itu, seperti dikutip dari Kompas.com.
Untuk membuatnya semakin meyakinkan, hoaks tersebut diakhiri dengan imbauan kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah dan menghindari kerumunan.
Baca Juga: Kata Dokter: Cukupi Kebutuhan Nutrisi agar Terhindar dari Covid-19 pada Anak
"Sangat disarankan bagi semua orang untuk tetap terkurung (berada di rumah saja) dan menahan diri dari berkumpul dengan publik untuk menghindari penyebaran virus lebih lanjut," tutup hoaks tersebut, seperti dikutip dari Kompas.com.
Kawan Puan dapat melihat tangkapan layar hoaks tersebut di bawah ini, ya.
Selain itu, jika kamu tinggal di Jakarta dan ada teman atau kerabatmu yang diduga terkena Covid-19, kamu bisa menghubungi Layanan Darurat Covid-19 DKI Jakarta.
Nomor Layanan Darurat DKI Jakarta tersebut adalah 112, 081 112 112 112, dan 081 388 376 955. (*)