Berat Badan Naik Usai Isolasi Covid-19? Yuk, Terapkan Body Positivity

Anna Maria Anggita - Minggu, 27 Juni 2021
Ilustrasi body positivity
Ilustrasi body positivity LightFieldStudios

Parapuan.co - Ketika kita terinfeksi Covid-19, aktivitas harian pun berubah lantaran menjalani isolasi.

Ada banyak aktivitas yang berubah mulai dari pola makan sampai beberapa kegiatan pun berubah.

Dilansir dari Verywell Mind, Robyn Pashby., PhD selaku psikolog yang berspesialisasi dalam masalah berat badan turut angkat bicara.

Ia mencatat isolasi membawa dampak bagi banyak orang, tak hanya rutinitas saja yang berubah, tapi tidur terganggu dan perasaan stres, ketakutan, dan kecemasan turut meningkat.

Baca Juga: Selena Gomez Bagikan Pengalaman Dialectical Behavior Therapy, Apa Itu?

Tak hanya itu, perubahan ini juga akhirnya membuat berat badan kita naik. Dan, ini merupakan hal wajar, terjadi, lho, Kawan Puan.

Namun, yang sering menjadi membuat kita akhirnya kurang percaya diri adalah stigma tentang kenaikan berat badan itu sendiri.

 

Alhasil mungkin Kawan Puan, dipaksa harus mengikuti standar tubuh yang lain demi mencapai versi fisik diri yang baik.

Ditambah lagi masyarakat itu suka membandingkan tipe tubuh setiap orang, hal ini lah yang mungkin membuatmu lebih merasa tertekan hingga stres, dalam arti lain mentalmu terganggu.

Di sisi lain, Kawan Puan juga harus paham kalau seringkali kita itu merasa diri sendiri kurang cukup.

Baca Juga: Ingin Jadi Perempuan yang Kuat Mental? Kata Pakar, Hindari 13 Kebiasaan Buruk Ini

Mengetahui hal tersebut Dawn Friedman, MSEd menyatakan sebagai manusia, kita perlu menyadari bahwa ada tekanan terus-menerus bagi kita, sehingga ingin menjadi lebih dalam segala hal.

Sederhananya misalnya ingin memiliki bulu mata panjang, rambut yang berkilau, dan tubuh yang lebih kecil.

Di mana, perasaan ketidakpuasaan kita, menjadikan peluang bagi perusahaan kecantikan untuk menginvestikan banyak uang demi mencukupi keinginan Kawan Puan.

Sehingga akhirnya kita akan menghabiskan uang kita untuk mencapai standar kecantikan.

Sebenarnya mempercantik diri itu tidak masalah Kawan Puan.

Namun, jika sampai kamu tidak bisa menerima keadaan diri sendiri itulah yang menjadi titik masalahnya.

Kamu seperti merasa tertekan akan standar sosial yang ada di masyarakat, dan tentunya hal ini tak baik untuk kesehatan mental serta fisik.

Oleh sebab itu kamu harus belajar menerima diri apa adanya.

Perlu diterapkan yang namanya body positivity, yakni  penerimaan setiap perubahan tubuh mulai dari bentuk, ukuran, hingga kemampuan tubuh.

Baca Juga: Ini 5 Hal yang Memperlambat Pemulihan Mental Ibu Keguguran Kata Psikolog

Psikolog Courtney Cornick, PhD, psikolog dan pemilik platform terapi dan pelatihan virtual CAYA Wellness, menyarankan beberapa strategi untuk menerima perubahan yang mungkin dialami tubuh.

Seperti memuji diri sendiri ketika menghadap cermin setiap pagi, dan membangun kelompok pendukung yang menguatkan tubuh secara online atau pribadi. 

Masih dari sumber yang sama, Holly Schiff, PsyD, selaku psikolog menyatakan kalau kamu perlu menenangkan kritin batin.

"Gunakan penghentian pikiran. Ketika pikiran negatif tentang tubuh  muncul di otak, katakan berhenti dan gantilah dengan pikiran positif," ungkapnya.

Baca Juga: Curhat Saat Overthinking Ternyata Baik, Ini Manfaatnya Kata Psikolog

Tak sampai di situ saja, Kawan Puan juga harus menenangkan diri.

Pasalnya, banyak orang dari seluruh dunia juga yang sedang berjuang secara fisik dan mental yang muncul seusai karantina dan isolasi selama pandemi. (*)

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami


REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029