Kesulitan Mendisiplinkan Anak? Cobalah Metode Disiplin Positif Berikut

Arintya - Senin, 28 Juni 2021
Mendisiplinkan anak dengan disiplin positif
Mendisiplinkan anak dengan disiplin positif simon2579

Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu mengalami kesulitan dalam mendisiplinkan anak?

Ya, mendisiplinkan anak memang bukan tugas yang mudah, bahkan cenderung menantang.

Sebab diperlukan konsistensi dan kesabaran penuh dari orang tua serta lingkungan keluarga.

Selain itu, jika salah dalam mendisiplinkan anak, akan berdampak baik pada anak sendiri dan orang tua.

Lalu bagaimana cara mendisiplinkan anak secara tepat?

Baca Juga: Tak Boleh Panik, Ini Strategi Bijak Mendisiplinkan Anak Autis

American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan metode disiplin positif sebagai salah satu cara tepat dan sehat mendisiplinkan anak.

Disiplin positif merupakan strategi yang efektif untuk mengajarkan anak mengatur perilakunya sekaligus menghindarkan anak dari hal-hal yang mengancam dirinya.

Disiplin positif ini juga disebut sebagai metode mendisiplinkan anak secara sehat lo, Kawan Puan!

Sebab tidak melibatkan hukuman fisik di dalamnya.

Seperti yang dilansir dari laman Healthy Children, berikut beberapa cara mendisiplinkan anak melalui metode disiplin positif.

Menunjukkan dan memberi tahu mana yang salah dan benar

Menunjukkan sekaligus memberi tahu anak mana yang salah dan benar perlu Kawan Puan lakukan dengan tenang.

Usahakan jangan libatkan amarah ketika melakukan hal tersebut.

Selain itu, Kawan Puan juga perlu mencontohkan bagaimana bertindak yang benar.

Sebab anak merupakan peniru yang ulung sehingga kelak contoh darimu bisa mereka tiru di masa depan.

Menciptakan batasan

Ketika ingin mendisiplinkan anak, penting sekali bagi Kawan Puan untuk menciptakan batasan.

Kawan Puan dan pasangan perlu menciptakan batasan yang jelas dan aturan yang perlu dipatuhi baik anak maupun orang tua.

Jangan lupa, Kawan Puan dan pasangan juga perlu menjelaskan batasan-batasan tersebut dengan sederhana dan sesuai dengan batasan usia anak.

Baca Juga: Bahaya, Pola Asuh Ketat Justru Tumbuhkan Masalah Perilaku Pada Anak

Mengenalkan dengan konsekuensi

Batasan dan aturan akan berjalan dengan baik ketika ada konsekuensi.

Konsekuensi ini berbeda dengan hukuman ya, Kawan Puan!

Sebab konsekuensi merupakan hal yang harus diterima anak setelah berdiskusi sebelumnya.

Misalnya ketika anak tidak mau makan, jelaskan bahwa ketika lapar, ia hanya bisa makan di jam makan yang selanjutnya.

Mendengarkan pendapat anak

Sebagai orang tua, mendengar pendapat anak penting dilakukan.

Hal tersebut selain bisa menciptakan rasa percaya terhadap orang tua, juga bisa memecahkan permasalahan antara anak dan orang tua.

Terutama kendala dalam mendisiplinkan anak.

Memberi anak perhatian

Tahukah kamu, bahwa salah satu cara efektif untuk mendisiplinkan anak adalah dengan memberinya perhatian?

Ya, dengan memberi anak perhatian bisa jadi perilaku kurang baik anak bisa diatasi.

Sebab kadang anak berperilaku yang kurang baik hanya untuk menarik perhatian orang tua.

Baca Juga: Hindari Membentak, Begini Cara Tepat Mengajarkan Anak Kedisiplinan

Memberi apresiasi saat anak berperilaku baik

Kawan Puan, anak juga butuh apresiasi dari orang tua lo!

Apalagi ketika dalam masa mendisiplinkan anak, mereka akan merasa dihargai ketika perilaku baik mereka mendapat apresiasi dari orang tuanya.

Misalnya ketika mereka mengembalikan mainan ke tempatnya, Kawan Puan bisa mengajak anak untuk high five sembari memuji.

Apresiasi ini akan menjadi motivasi anak untuk melanjutkan perilaku baiknya di kemudian hari.

Memberi respons di saat yang tepat

Ternyata tidak semua perilaku kurang baik anak perlu direspons orang tua!

Ya, hal ini bertujuan untuk mengajarkan anak tentang konsekuensi secara natural.

Namun orang tua tetap perlu waspada ya, untuk mencegah anak melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

Menyiapkan rencana cadangan

Tak hanya dalam menyiapkan keuangan, rencana cadangan pun perlu Kawan Puan miliki ketika mendisiplinkan anak.

Contohnya ketika mengajak pergi anak di jam tidurnya, siapkan gendongan atau cemilan untuk mencegah anak tantrum.

Baca Juga: Kurangi Kebiasaan Gawai Anak dengan Sikap Disiplin dan Pengalihan Perhatian

Memberikan batas waktu

Ketika anak aturan dan konsekuensi tidak berhasil mendisiplinkan anak, Kawan Puan bisa menerapkan batasan waktu.

Batasan waktu di sini bertujuan agar anak paham akan perilaku kurang baik yang mereka lakukan.

Penerapannya bisa dengan memberikan anak untuk bebas melakukan apapun dalam durasi waktu tertentu, tetapi jika waktunya sudah habis, anak wajib kembali mengikuti aturan yang ada.

Misal ketika anak benar-benar tidak mau duduk untuk makan, berikan mereka 1 menit untuk menikmati waktu bebasnya.

Setelah waktu 1 menit tersebut selesai, ingatkan anak soal kesepakatan yang sudah dibuat.

Kawan Puan, sebagai tambahan, metode disiplin ini bisa diterapkan pada anak dari bayi hingga remaja ya!

Selamat mencoba, semoga sukses mendisiplinkan anak secara sehat ya, Kawan Puan! (*)

Sumber: Healthy Children
Penulis:
Editor: Arintya