“Seorang perempuan mungkin memerhatikan bahwa rambut kemaluannya menipis, vulva dan vaginanya menjadi lebih kering, dan labian yang tampak lebih longgar karena kandungan lemak yang lebih sedikit," jelas Candice.
Baca Juga: Anak Alami Alergi Susu Sapi? Ini yang Perlu Dilakukan Menurut Dokter
Dia menekankan bahwa gejala perimenopause ini sangat individual, beberapa perempuan hampir tidak menyadarinya sementara yang lain mengalaminya dengan cara yang lebih jelas.
Candice menyatakan bahwa persalinan pervaginaan dan berat badan itu turut memengaruhi kekuatan dasar panggul.
Tak sampai situ saja, berkurangnya kadar estrogen juga mampu menyebabkan penurunan tonus dasar panggul.
Hal ini mengakibatkan prolaps vagina atau kebocoran urin yang tidak disengaja.
Mengetahui kondisi ini, Candice menyebut sebaiknya perempuan di usia 40-an untuk melakukan senam kegel untuk melatih kekuatan dasar panggul.
Mirip dengan usia 30-an, jika Kawan Puan hamil di usia 40-an, Candice menambahkan bahwa vagina mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh setelah melahirkan normal.
Di kisaran usia 40-an, gejala perimenopause seperti vagina yang tidak terlumasi selama adanya gairah seksual dan kekeringan pada area kewanitaan itu umum terjadi.
Baca Juga: Sulit Bernapas karena Pakai Masker Dobel? Jangan Dilepas, Lakukan 4 Tips Ini
Untuk mengatasi hal tersebut, Candice berpesan agar Kawan Puan menggunakan pelumas, tak lupa juga melakukan foreplay (pemanasan) dan menstimulasi klitoris sebelum berhubungan intim.
Apabila kekeringan pada vagina masih berlanjut, segera datang ke dokter dan dapatkan solusi terbaik.