2. Buat Perjanjian Hitam di Atas Putih
Kawan Puan, tips yang kedua adalah membuat perjanjian resmi, hitam di atas putih.
Baca Juga: Mau Mulai Bisnis Dropshipper? Ini 3 Saran Pakar yang Bisa Kamu Coba
"Surat perjanjian penting, mesti ada legalnya, karena kalau enggak yang terjadi biasanya dari masalah bisnis jadi masalah pribadi.
"Kalau kita bisnis sama temen, diikat dengan surat legal itu penting. Jadi nanti kalau ada perselihan, diselesaikannya bisa secara legal bukan informal," ucap Yuswohady.
3. Pembagian Tugas yang Berbeda
Kawan Puan, menurut Yuswohady pembagian peran yang berbeda juga penting.
Maka dari itu, ia menyarankan kita untuk memilih teman yang memiliki kompetensi berbeda dari apa yang kita miliki.
"Kalau bisa, temen itu jangan sama perannya atau jangan sama bakatnya. Soalnya kalo sama itu ada dua matahari.
Kalau ada dua matahari, kompetensi sama nanti jadi potensi beratemnya tinggi karena saingan," kata Yuswohady.
Baca Juga: Dropshipper atau Reseller, Mana yang Lebih Untung? Ini Kata Pakar
Nah, hal yang sama juga diterapkan oleh Esti dalam bisnisnya bersama teman.
"Jadi kebetulan temenku kerja di bank, aku di TV. Jadi kita sepakat untuk kontennya itu aku dan temenku di finance.
"Temenku kerja di bank, dia paham cara mengelola financenya seperti apa, aku kerja di TV jadi ngerti bikin kontennya seperti apa," kata Esti.
Nah, Kawan Puan, itu tadi berbagai tips membangun bisnis bareng teman.
Semoga bisa membantu ya!(*)