Melansir dari Huffpost, biro sensus Amerika Serikat menunjukkan bahwa lebih dari 1,4 juta perempuan tidak bekerja saat anak memasuki usia sekolah.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semua memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan emosional perempuan.
Depresi dan kecemasan pada ibu akan meningkat, dan beberapa perkiraan menunjukkan bahwa hampir 10 juta perempuan di seluruh Amerika Serikat menderita kelelahan di tempat kerja.
Ketika sekolah dan pusat penitipan anak terus dibuka kembali, beberapa tekanan ekstra yang diberikan pada ibu selama setahun terakhir akan surut.
Baca Juga: Ini Dia 3 Cara Beradaptasi Sebagai Ayah Tunggal Setelah Bercerai
Anak akan kembali melakukan aktivitasnya di sekolah dan beberapa tempat penitipan anak akan segera kembali dibuka.
Ini menunjukkan jika ibu dapat kembali beraktivitas secara normal dan tentunya dapat kembali bekerja.
Meski begitu ibu tidak bisa secara serta merta kembali ke tempat kerja.
Perlu adanya penyesuaian, terlebih kondisi mental yang pernah mereka alami karena dampak emosional dan stres.
Belajar dari hal tersebut, pemerintah di seluruh dunia perlu mendukung dengan cara berinvestasi pada tempat penitipan anak.
Agar kelak setiap negara memiliki tempat penitipan anak yang terjangkau, berkualitas sehingga bisa bantu mengatasi masa sulit bagi ibu di era pandemi seperti sekarang. (*)