Parapuan.co - Tren bekerja dari rumah memang sedikit membuat pekerjaan jenjang managerial menjadi sulit, terutama dalam mematau karyawan yang tidak sesuai ekpektasi.
Komunikasi yang bisa kita lakukan untuk memantau karyawan yang tidak sesuai ekspektasi ini juga hanya sebatas virtual panggilan video, telepon, dan pesan singkat.
Bila biasanya sebelum pandemi Covid-19 kita mudah bertanya atau mengulik kesulitan karyawan yang tidak sesuai ekspektasi, sekarang semuanya pun sulit.
Melansir Forbes, memang akhirnya, kita juga berasumsi kalau karyawan yang tidak sesuai ekspektasi pasti tidak bekerja keras.
Tapi, kita juga perlu sadar kalau bekerja dari rumah penuh tantangan diba dibandingkan di kantor.
Sebab itu, Kawan Puan perlu cara baru untuk mengatasi masalah ini. Yuk, bisa coba tips dari pakar berikut ini.
Baca Juga: Kasus Covid Melonjak Tinggi, Menaker Imbau Perusahaan Utamakan Keselamatan Karyawan
1. Buat Komunikasi Efektif
Beberapa karyawan melakukan banyak pekerjaan, tapi tidak pernah melaporkan progress pekerjaan secara efektif.
Grace, direktur di sebuah perusahaan teknologi, mengaku dia sangat berjuang mengatur pekerjaannya.
Biasanya, dia sangat aktif menginisiasi ide dan secara spontan menceritakan dan mendengar masalah para atasan di perusahaan.
Tetapi, Grace tidak mendapatkan respon spontan ini saat bekerja dari rumah.
Sebab itu, Grace melakukan komunikasi struktur untuk membuat mereka tetap terkoneksi.
Mereka biasanya memulai meeting selama 15 menit untuk menceritakan isu kritis di perusahaan.
Seminggu sekali, karyawannya harus melaporkan pekerjaan, item yang butuh perhatian, dan prioritas utama mereka untuk minggu depan.
Ini memberikan kesempatan untuk karyawan akhirnya mengatur pekerjaan mereka.
2. Kerja virtual
Bisa saja karyawan kamu kurang mengatur pekerjaan di rumah.
Mulai kebiasaan browsing di dunia maya atau berbagi ruangan dengan anak dan pasangan, ini bisa membuat karyawan jadi kurang fokus bekerja.
Baca Juga: Lebih Rentan, Karyawan Bidang Media Sosial Harus Lakukan Ini untuk Jaga Kesehatan Mental
Nah, kamu sebagai atasan, bisa lho, memberikan kesempatan bagi karyawan yang memang ingin bekerja secara virtual.
Misalnya, kamu dan tim janjian untuk sama-sama bekerja virtual, kemudian minta dia juga nyalakan kamera.
Dengan begitu, semangat kerjanya bisa bangkit saat melihat orang lain bekerja.
3. Bangkitkan koneksi
Ada beberapa orang memang berkembang saat bekerja di kantor. Dan, berbeda ketika di rumah.
Untuk mengatasinya, Grace selalu melaporkan topik atau isu kecil selama dua minggu sekali di waktu jam kantor.
Dia juga aktif memberikan informasi ke rekan kerja agar percakapan tercipta selama berkerja dari rumah.
Bila sudah ada koneksi, karyawan pun bisa dengan kreatif memukan idenya secara spontan.
Hal serupa juga dilakukan oleh Mohan, a vice president di sebuah perusahaan kesehatan, dia merangsang adanya koneksi dengan membentuk grup dalam pekerjaan.
Nantinya grup tersebut diajak Mohan untuk bertukar pikiran selama beberapa jam dalam seminggu.
Idenya pun beragam bisa mulai dengan rekomendasi klub buku, kebutuhan programming, dan banyak hal.
Baca Juga: Generasi Milenial Geriatrik Disukai Perusahaan, Ini Alasannya
4. Manajemen krisis
Tak mudah memang bekerja selama pandemi Covid-19. Karyawan bisa saja kelelahan dan merasa burnout sehingga demotivasi.
Oleh sebab itu, Grace memberikan kesempatan untuk karyawannya libur di hari jumat sekali sebulan.
Tapi, sebenarnya Kawan Puan, kamu enggak perlu menunggu atasan untuk bertanya padamu. Kamu sendiri bisa kok, melaporkan masalah apa saja yang kamu hadapi.
Dengan begitu, atasan bisa membantumu untuk meringankan masalah yang kamu punya di rumah.
Yuk, semangat Kawan Puan!(*)