Mitos: Vaksin Covid-19 membuat tidak subur
Selama beberapa dekade, risiko infertilitas telah digunakan sebagai cara untuk menakut-nakuti orang dari perawatan yang sah, kata Amler.
"Mitos ini salah dalam hal vaksin Covid-19 karena vaksin tidak mendekati DNA dalam sel," jelas Schaffner.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), vaksin mRNA ajari sel kita cara membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh kita.
“Ini seperti membawa cetak biru ke tubuh untuk menciptakan perlindungan, dan vaksin itu sendiri sangat labil sehingga langsung hancur. Kami mengeluarkannya segera setelah pesan dikirim ke sel kami, sehingga tidak tertinggal di tubuhmu, ”kata Schaffner.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengadakan kelompok ahli nasional tentang semua aspek reproduksi dan melihat vaksin Covid-19.
ACOG menyimpulkan bahwa vaksin harus ditawarkan dan aman bagi orang yang berpikir untuk hamil, ingin hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui.
Baca Juga: Tak Perlu Takut Divaksin, Ini Dia Cara Mudah Mengatasi Efek Samping Vaksin Covid-19
Mitos: Pemerintah menempatkan microchip dalam vaksin Covid-19 untuk melacakmu
Teori konspirasi tentang pemerintah yang menggunakan vaksin untuk melacak orang dan orang kaya seperti Bill Gates berada di balik gagasan itu salah.
“Secara fisik, chip tidak cukup kecil sehingga bisa disuntik dengan jarum. Vaksin Covid-19 adalah kesehatan masyarakat sederhana yang kuno. Penyakit buruk; vaksin yang baik. Ayo dapatkan vaksinnya agar terhindar dari penyakit buruk tersebut. Tidak ada yang lebih rumit dari itu,” kata Schaffner. (*)