Parapuan.co – Update Covid-19 di Indonesia, akhir-akhir ini kasus positif Covid-19 terus melonjak.
Keadaan tersebut membuat beberapa rumah sakit kewalahan menangani pasien.
Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Kalimantan Timur.
RSUD Kanujoso terpaksa harus berlakukan sistem buka tutup di ruang pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Baca Juga: NTT Berlakukan Penutupan Sementara Jalur Penerbangan dan Pelayaran
Kebijakan ini diterapkan rumah sakit guna untuk mengantisipasi lonjakan pasien, khususnya pasien Covid-19.
Sistem buka tutup ini sendiri sudah berlangsung sejak Minggu (4/7/2021), Kawan Puan!
Pada Minggu malam, rumah sakit mendapatkan lonjakan pasien Covid-19, dan saat itu ruangan IGD sudah penuh.
"Karena penuh terpaksa kami tutup. Enggak bisa tampung lagi di IGD. Besok paginya, Senin (5/7/2021) baru kami buka lagi setelah pasien teratasi semua," jelas Edy Iskandar, Direktur RSUD Kanujoso Balikpapan seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Dirinya mengatakan jika sistem buka tutup ini sendiri diberlakukan karena pasien yang terus-menerus berdatangan.
Jumlah pasien di RSUD Kanujoso terus meningkat, baik pasien yang datang sendiri maupun pasien rujukan.
Edy juga mengatakan jika beberapa hari terakhir RSUD Kanujoso sudah melayani 30 hingga 40 pasien setiap harinya.
"Nah saat kami melayani pasien banyak di IGD itu terpaksa kita tutup dulu. Misalnya ada (pasien) yang harus inapkan, ada yang cuma sesak pileg cukup minum obat atau pulang isolasi di rumah atau kita rujuk ke rumah sakit lain. Setelah semua selesai baru kita buka lagi," jelasnya.
Baca Juga: Wali Kota Medan Klaim Ketersediaan Pasokan Oksigen untuk Pasien Covid-19 Aman
Pemberlakuan sistem buka tutup ini bertujuan agar tidak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit.
Tak hanya itu, Edy juga mengkawatirkan kondisi tenaga medis jika pasien terus membludak.
Jumlah pasien yang terus meningkat akan menyebabkan tenaga medis menjadi kewalahan dan kelelahan.
"Mereka pakai baju hazmat itu kan panas, cepat lelah. Makanya jam kerja mereka bisa batasi hanya 5-6 jam dari 8 jam kerja setiap harinya. Dalam sehari bisa sampai 4-5 shift ganti perawat," ujarnya.
Meskipun RSUD Kanujoso memberlakukan sistem buka tutup, bukan berarti mereka tidak menangani pasien dalam kondisi darurat.
Edy mengatakan jika IGD akan tetap melayani pasien darurat seperti kecelakaan atau kondisi kritis lainnya meski saat IGD ditutup.
"Buka tutup ini terutama pasien Covid-19 saja. Maksudnya, kalau kami lagi penuh, biar ke rumah sakit lain dulu," ungkapnya.
Saat ini RSUD Kanujoso sudah merawat 260 pasien dengan ketersediaaan 280 ruangan.
Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Kota Singkawang Masuk Zona Merah!
Untuk perawatan intensif, RSUD Kanujoso menggunakan 3 ruangan seperti IGD, ICU, dan ruang rawat inap untuk pasien isolasi Covid-19.
"Hampir 70 persen ruang rawat inap kita isinya Covid-19. Sekarang ini ruang isolasi penuh, ICU penuh, ya numpuknya di IGD. Makanya disiasati biar IGD enggak terlalu banyak juga, kita buka tutup," jelas Edy.
Kawan Puan, di mana pun kamu berada, yuk perketat protokol kesehatan dan jika perlu gunakan dobel masker! (*)