Akan tetapi, saat menjelang kelahiran bayi, keputihan itu meningkat dan seharusnya tidak berbau busuk.
Apabila Kawan Puan terganggu dengan keputihan yang muncul, kenakan panty liner atau pembalut kecil tanpa pewangi ya.
Meningkatnya Risiko Infeksi Vagina
Dalam beberapa kasus, peningkatan keputihan menunjukkan infeksi.
Infeksi vagina sering terjadi selama kehamilan, sebagian karena perubahan hormonal yang mengubah keseimbangan pH vagina.
Baca Juga: Jangan Takut, Ini Manfaat Vaksin Covid-19 yang Bisa Kamu Dapatkan
Infeksi vagina yang umum selama kehamilan meliputi:
- Infeksi Ragi: selama kehamilan, cairan vagina mengandung lebih banyak gula, makanan pilihan ragi. Infeksi jamur tidak akan membahayakan bayi yang belum lahir, tetapi itu akan membuat hidupmu jadi tidak nyaman. Gejala infeksi jamur termasuk gatal pada vagina, keputihan yang menyerupai keju cottage dan berbau ragi, dan vagina terbakar.
- Vaginosis Bakterial (BV): Menurut American Pregnancy Association, 10 hingga 30 persen perempuan hamil akan terkena BV. Kondisi tersebut disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik dan buruk pada vagina. Gejala utama BV adalah keluarnya cairan berwarna abu-abu yang berbau amis. BV yang tidak diobati terkait dengan persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan keguguran.
- Trikomoniasis: Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi. Ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius, seperti ketuban pecah terlalu cepat dan kelahiran prematur. Gejala trikomoniasis termasuk bau busuk, cairan kuning-hijau, gatal dan kemerahan pada vagina, dan nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seks.