Parapuan.co - Terletak di garis Khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terkaya di dunia.
Indonesia telah menjadi rumah bagi berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan, baik di darat maupun air.
Akan tetapi, keanekaragaman hayati ini harus tetap dilestarikan agar generasi selanjutnya tetap bisa melihatnya.
Menjaga situs alam di dunia, World Heritage Comitee (WHC) berupaya untuk melindungi tempat tersebut dengan membuat Daftar Warisan Dunia UNESCO, yakni World Culture Heritage List dan World Natural Heritage List.
Untuk diketahui WHC merupakan instrumen internasional untuk mengakui alam dan keanekaragaman hayatinya, seperti ekosistem, geologi, serta fenomena alamnya.
Daftar ini melihat apa saja aset alam paling berharga yang memiliki Outstanding Universal Value/OUV.
Salah satunya yang dilihat adalah World Natural Heritage atau warisan dunia alami.
Baca Juga: Ini 5 Tempat di Indonesia yang Masuk Warisan Budaya Dunia UNESCO
Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam terbanyak di dunia, setidaknya ada empat tempat di tanah air yang masuk ke dalam World Natural Heritage UNESCO.
Ini dia keempat tempat tersebut berdasarkan laman resmi UNESCO.
1. Taman Nasional Ujung Kulon, Banten
Taman Nasional Ujung Kulon ini berlokasi di ujung pulau Jawa, tepatnya di Pulau Banten.
Tempat ini menjadi ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah terluas di bagian barat pulau Jawa dan telah menjadi habitat bagi badak Jawa.
Melansir dari National Geographic, badak jawa sendiri merupakan satwa langka yang memiliki status Kritis, atau critical endangerd, yakni satwa yang menuju kepunahan berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Di taman nasional ini, terdapat beraneka ragam tumbuhan dan satwa. Kurang lebihnya ada sebanyak 700 jenis tumbuhan yang dilindungi.
Adapun 57 jenis di antaranya merupakan tumbuhan langka.
Keanekaragaman inilah yang juga pernah menarik pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.
Komisi Warisan Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Natural World Heritage Site pada 1 Februari 1992.
2. Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur
Taman Nasional Komodo menjadi salah satu objek wisata andalan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Diresmikan tahun 1980, taman nasional ini terdiri dari tiga pulau besar yang berdekatan, yakni Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar, serta beberapa pulau kecil yang mengelilinginya.
Dinobatkan menjadi Natural World Heritage Site oleh UNESCO pada 1991, tempat ini telah menjadi rumah yang berperan penting dalam kelestarian komodo, kadal terbesar di dunia yang sudah ada sejak 40 juta tahun lalu.
Rumah bagi komodo ini ternyata juga pernah masuk laman pencarian Google lho, Kawan Puan.
Pada 6 Maret 2017 lalu, Google menampilkan doodle komodo dalam rangka memperingati hari jadi Taman Nasional Komodo yang ke-37.
Bukan hanya itu, Google pun mengajak penggunanya untuk uji wawasan seputar komodo melalui kuis yang ditampilkan dalam bentuk animasi singkat.
Baca Juga: Sebagai Syarat Perjalanan, 3 Maskapai Ini Fasilitasi Vaksin Covid-19
3. Taman Nasional Lorentz
Terletak di Papua, Taman Nasional Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara lho.
Sesuai surat penunjukan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 154/Kpts-II/1997 Taman Nasional ini memiliki luas 2.505.600 ha. Luas ini sama dengan 30 kali kota Jakarta, lho!
Taman Nasional ini ditetapkan oleh PBB sebagai Situs Dunia UNESCO pada tahun 1999, sebagaimana dilansir dari indonesiabaik.id.
Tak sampai di situ, Taman Nasional Lorentz ini juga merupakan kawasan konservasi terluas di Asia Pasifik, yang berisikan tipe ekosistem utama di Papua.
Taman Nasional yang diambil dari nama ahli biologi Belanda, Hendri Albertus Lorentz ini menjadi tempat untuk memberikan kontribusi keanekaragaman hayati Papua.
Menariknya, taman nasional ini juga terdapat ekosistem pantai hingga alpin (puncak Jaya dan Carstenz) yang senantiasa diselimuti salju sepanjang tahun.
Setidaknya ada 1.200 tumbuhan berbunga, 123 spesies mamalia, 411 spesies burung, dan 150 spesies reptil dan amfibi hidup di dalam taman nasional ini.
Tempat ini juga menjadi rumah buat fauna ciri khas Papua, seperti dua jenis kasuari, cendrawasih ekor payung, puyuh salju, babi duri, empat moncong panjang dan pendek, serta empat jenis kukus.
4. Hutan Hujan Tropis Sumatera
Dari Mongabay, hutan hujan tropis di Sumatera ini memiliki luas wilayah 2,5 juta hektar meliputi Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan.
Hutan hujan Sumatera memiliki 10.000 jenis tanaman, 200 mamalia, 580 burung yang terdiri dari jenis resident dan endemik.
Jenis mamalia pun juga beragam. Dari 200 spesies mamalia, 22 di antaranya ditemukan di Asia dan 15 diantaranya merupakan spesies asli Indonesia, termasuk orangutan Sumatera.
Pulau Sumatera, juga menjadi bukti sejarah biologis dari proses evolusi panjang paparan sunda di wilayah barat Indonesia.
Dalam sidang Komite Warisan Dunia di Saint Petersburg, Rusia, tepatnya pada 24 Juni-6 Juli 2012, Hutan Hujan Tropis Sumatera masuk dalam daftar 28 Warisan Dunia Yang Terancam UNESCO.
Baca Juga: Pulau Kihnu, Masyarakat Matriarki Terakhir di Eropa yang Bertahan
Adapun beberapa situs di Indonesia lainnya yang masih masuk ke dalam daftar tentatif, di antaranya yakni Taman Nasional Bunaken, Raja Ampat, serta Kebun Raya Bogor.
Semoga situs yang masih berada di daftar tentatif ini bisa segera masuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO ya, Kawan Puan.(*)