Selain itu Dina juga menjelaskan bahwa tidak apa-apa untuk menonjolkan diri ketika teman yang suka body shaming ini mulai “usil”.
“Enggak apa-apa bilang Eh aku ini sebenarnya enggak nyaman lo sama omonganmu. Meskipun aku gendut, tapi aku berprestasi dan aku bangga soal itu, misalnya,” ungkap Dina memberi contoh.
2. Beri tahu bahwa apa yang ia lakukan ini tidak baik
Melansir dari Bustle, kata-kata yang menyinggung fisik seperti tinggi, putih, cantik, jelek dan sebagainya pada fisik seseorang tidak bisa diabaikan.
Meskipun pada kenyataannya, menggunakan kata-kata tersebut masih digunakan sebagian orang.
Termasuk oleh teman yang suka body shaming ini.
Baca Juga: Sering Alami Body Shaming dari Keluarga? Atasi dengan Cara Ini
Oleh karena itu, sebagai teman, kita perlu memberi tahunya agar kebiasaan mengomentari fisik ini tak lagi mereka lanjutkan.
3. Kesempatan emas untuk memberinya edukasi
Sekadar memberi tahu bahwa apa yang ia lakukan adalah bentuk body shaming mungkin tidaklah cukup.
Untuk itu, ketika Kawan Puan mendapati teman yang suka body shaming, kamu bisa memberikan edukasi lebih lanjut padanya.
Salah satu cara mengedukasinya adalah memberi tahu bahwa perempuan tidak harus memenuhi standar kecantikan tertentu.