Musik K-Pop dinilai sebagai "pelarian" di masa sulit yang menguji kesehatan mental ini, lagu-lagu pop yang bersemangat telah membangkitkan harapan bagi banyak orang dan juga penghiburan.
Aktifnya para penggemar di media sosial menjadi penyegaran bagi masyarakat setelah melihat berita-berita menyeramkan terkait Covid-19 dan keadaan sosial politik lainnya.
Kecemasan yang muncul ketika melihat fakta bahwa ada virus yang dengan bebas berkeliaran di luar sana dapat teratasi dengan melihat konten K-Pop dan interaksi antar penggemar di media sosial.
Pesan positif dari para musisi K-Pop kerap kali menjadi motivasi dan alasan banyak orang untuk tetap berpegang pada pikiran positif dan harapan di masa pandemi yang terasa suram ini.
Masyarakat membutuhkan hiburan musik K-Pop untuk menjalani hari-harinya, sebagai semangat dan dorongan untuk beraktivitas.
Baca Juga: Menjadi Fenomena Budaya Pop di Indonesia, Ini yang Dimaksud dengan Fangirling
Menanggapi popularitas musik K-Pop, industri pun ikut beradaptasi. Mereka menghadirkan konten terkait K-Pop untuk menemani masyarakat dari seluruh dunia di kala pandemi ini.
Konten yang terkait dengan K-pop telah membantu banyak kanal di YouTube dan media untuk bertahan di masa pandemi ini.
Seperti Dingo Music di YouTube yang berhasil mengumpulkan lebih dari 2,7 juta pelanggan karena konten K-Pop.
K-pop juga telah memberikan dorongan ke situs streaming musik berbayar seperti MelOn dan Spotify.
Pandemi Covid-19 membuat akses masyarakat untuk menikmati konten K-Pop lebih mudah dan terbuka.
Tren baru dalam konsumsi budaya K-Pop ini didorong dari krisis kesehatan mental di masa pandemi ini.
Baca Juga: Begini Kekompakan K-popers Indonesia Sampai Sering Ikut Aksi Sosial
Industri hiburan Korea Selatan pun melihat kesempatan ini untuk menjadi produktif dalam memproduksi musik-musik K-Pop dari berbagai musisi bertalenta untuk tetap memberi penghiburan kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini. (*)