Parapuan.co - Tidak selalu mengudara seperti pekerjaannya, salah satu pilot perempuan Indonesia Mellisa Anggiarti juga pernah ada di titik terendah.
Pilot perempuan di Garuda Indonesia ini bahkan pernah mengalami diskriminasi hingga merasakan demotivasi saat menjalani pendidikan penerbangan.
Namun, Mellisa Anggiarti berhasil bangkit dan sekarang menjadi salah satu pilot perempuan Indonesia yang diperhitungkan kompetensi dan prestasinya.
Menariknya, Mellisa Anggiarti sebelumnya ialah lulusan Filsafat Universitas Indonesia (UI) dan sempat menjadi finalis Abang None Jakarta.
Kisah Mellisa Anggiarti sebagai pilot perempuan dimulai setelah dirinya melalui konflik batin panjang karena saat kuliah bercita-cita menjadi jurnalis.
Baca Juga: Ditinggal Orang Tua Saat Bayi, Maggie Mac Neil Kini Sukses Raih Emas Olimpiade
Akan tetapi, takdir seakan memaksa Mellisa Anggiarti mengubur mimpi itu untuk mendapatkan hal yang lebih baik, yakni menjadi pilot perempuan Indonesia.
Latar belakang keluarganya, mulai dari kakek dan sang ayah yang bergelut di dunia penerbangan, membuat Mellisa Anggiarti menyusun mimpi baru menjadi seorang pilot.
"Kakek aku, tuh, pengajar di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Terus ayahku juga pilot di maskapai yang sama kayak aku sekarang," terang Mellisa.
"Tapi memang aku sebelumnya nggak ada sama sekali ke sana (jadi pilot). Aku kuliah biasa aja, dan aku bener-bener pengennya jadi jurnalis tadinya, karena aku ambil filsafat, kan."
"Terus ayahku pensiun waktu itu. Aku mikir, apa ya pekerjaan yang aku neggak harus pindah dari rumah," imbuh Mellisa saat dihubungi PARAPUAN belum lama ini.
Setelah mempertimbangkan beberapa lama, perempuan yang bertugas sebagai First Officer Garuda Indonesia B738 itu akhirnya membuat keputusan.