Awal Karier Menjadi Pilot
Semula, Mellisa Anggiarti berpikir untuk bekerja di perusahaan sang ayah di dekat bandara yang juga tak jauh dari rumahnya di Tangerang.
Namun, karena Mellisa Anggiarti ialah tipe perempuan yang tidak suka berdiam diri bekerja di suatu tempat, dirinya sempat terpikir pula untuk menjadi pramugari.
Akan tetapi, sang ayah menyarankannya untuk jadi pilot dan ikut pendidikan penerbangan.
Walau sempat ragu karena keterbatasan dana untuk sekolah pilot yang cukup mahal, Mellisa Anggiarti akhirnya mantap lantaran mendapat banyak dukungan.
Sang ayah pun menjual sebidang tanah untuk digunakan membiayai sekolah pilot Mellisa Anggiarti di Bali International Flight Academy.
Baca Juga: Sosok Sandra Sanchez, Ratu Karate Pemenang Olimpiade Tokyo 2020
Perjalanan Mellisa Anggiarti di pendidikan pilot tidak semudah yang dibayangkan. Waktu menjalani tes fisik dan kesehatan, ditemukan bahwa kadar kolesterol Mellisa Anggiarti cukup tinggi.
Mellisa mengakui, "Waktu tes, itu ditemukan bahwa kolesterol aku tinggi. Itu dari kuliah, sih, kurasa. Soalnya tiap hari makan gorengan."
"Abis itu, ya paling aku menjalankan pola hidup sehat, sampai akhirnya kolesterolnya normal," tutur Mellisa Anggiarti lagi.
Selain itu, Mellisa Anggiarti mengaku pernah mengalami kesulitan mengendalikan gerak motorik karena kurangnya latihan.
Untungnya selama di sekolah penerbangan, Mellisa Anggiarti banyak belajar dan berlatih, salah satunya dengan menggunakan flight simulator.
Setelah 10 bulan menjalani pendidikan, ia akhirnya menjadi pilot terkualifikasi yang bertugas menerbangkan pesawat Garuda Indonesia B738 sejak tahun 2016.