Ia pun menerima ajakan teman untuk sekadar bersua, hingga ada seorang teman yang mengenalkan makeup padanya.
Dari situ, ia mulai mencoba mengenakan eyeliner, lalu merias wajahnya dan merasa penampilannya terlihat berbeda setelah berhias.
Dan yang lebih penting, Laninka merasa lebih percaya diri setelah memakai riasan wajah.
"Aku mulai deh merias diri. Ternyata pas dipakai, aku enggak jelek. Aku merasa aku cantik, di situlah aku mulai bangkit lagi dari keterpurukanku," tutur Laninka.
Tahun 2018, Laninka pun memulai Lipstik untuk Difabel yang semula didirikan supaya ia mempunyai teman perempuan difabel.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Ketahui 5 Kesalahan Perempuan Saat Memakai Lipstik
Aktif di Kegiatan Sosial Lipstik untuk Difabel
Di awal berdirinya Laninka Lipstik, sang pendiri bermaksud memberikan edukasi soal makeup dan memotivasi komunitas difabel agar lebih percaya diri.
Caranya, ia mengumpulkan sumbangan lipstik untuk diberikan ke komunitas dan mengajak masyarakat ikut serta lewat media sosial.
Siapa sangka yang tadinya hanya berencana mengumpulkan 10 lipstik untuk disumbangkan ke komunitas, ia malah menerima ribuan.
"Tadinya aku cuma pengin ngumpulin 10 lipstik saja perbulan untuk disumbangkan ke komunitas difabel," terang Laninka Siamiyono.
"Aku kaget, ternyata antusiasnya banyak. Aku bisa mengumpulkan 1.000 lipstik," imbuhnya.