Tanggapan Pakar soal Menceritakan Masalah Pribadi di Media Sosial

Saras Bening Sumunarsih - Rabu, 14 Juli 2021
Menceritakan masalah pribadi di media sosial
Menceritakan masalah pribadi di media sosial Freepik

Parapuan.co – Kawan Puan, pernahkah kamu menceritakan masalah pribadi di media sosial?

Menceritakan masalah pribadi di media sosial ini seperti merupakan hal yang setiap hari bisa kita temukan di media sosial ya.

Masalah pribadi yang diceritakan pun beragam, mulai dari masalah keluarga sampai masalah hubungan asmara.

 

Namun, apakah kebiasaan menceritakan masalah pribadi ke sosial media adalah sesuatu yang bisa dianggap wajar?

Baca Juga: Pakar Komunikasi Digital: Ada 3 Penyebab Orang Suka Curhat di Media Sosial

Untuk menjawab hal ini, PARAPUAN telah menghubungi Dr. Firman Kurniawan S., Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, Universitas Indonesia.

Saat ditanya mengenai hal tersebut dirinya menjawab jika ini menjadi hal wajar dalam batasan tertentu.

“Sebetulnya pada tingkat tertentu masih wajar ketika dia mungkin mengalami kebutuhan,” ungkapnya.

Menceritakan permasalahan dalam hubungan menunjukan bahwa adanya komunikasi yang kurang baik antar pasangan.

Ini yang membuat mereka lebih memilih untuk menceritakan ke sosial media dengan harapan untuk mendapatkan solusi.

“Aku dan kamu (pasangan) kan sedang bermasalah, enggak bisa ngobrol lancar atau sesuai yang diinginkan. Sehingga dilempar ke sosmed. Jangan-jangan di luar sana ada yang bisa ngasih solusi. Tujuan jangga pendeknya seperti itu,” jelas Firman.

Firman mengatakan jika seseorang mengumbar masalahan di sosial media memang hal yang wajar, tapi akan menjadi hal yang sangat aneh dan tidak wajar ketika hal yang sepele juga di ceritakan dalam sosial media.

Baca Juga: Konsep White and Clear serta Warna Pastel jadi Salah Satu Tren Pernikahan Pandemi

“Kalau cuma soal selera makan yang berbeda, milih perabot rumah tangga yang enggak cocok, orang akan merasa ini memarkan problem atau memang ada masalah tertentu. Mungkin ada anggapan masalah mental dalam orang yang melakukan itu,” imbuh Firman.

Pada tingkat tertentu, menceritakan masalah ke sosial media masih bisa dipahami.

Namun ketika masalah tersebut sudah bersifat sangat pribadi, orang akan merasa jika ada hal ganjil.

Pasalnya ketika hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak perlu diketahui khalayak umum, seperti ada yang tidak wajar dengan kondisi mental orang tersebut. (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Arintya