4. Masih banyak lagi hal yang harus dipelajari tentang Delta
Kawan Puan, berdasarkan data rawat inap dari Inggris tekait Covid-19, varian Delta itu sedikit lebih mematikan.
Meski demikian, Delta ini perlu diteliti dan dipelajari lebih lanjut.
Sebab, informasi awal tentang tingkat keparahan Delta dengan studi dari Skotlandia berjudul SARS-CoV-2 Delta VOC in Scotland: demographics, risk of hospital admission, and vaccine effectiveness, menyebut varian Delta dua kali lebih mungkin membuat penderitanya menjalani rawat inap di rumah sakit.
Lalu, pertanyaan berikutnya yang mungkin memenuhi benak Kawan Puan yakni bagaimana varian ini menginfeksi tubuh.
Baca Juga: Ini Dia 5 Langkah Berbagi Kamar Mandi dengan Penderita Covid-19 Menurut Dokter
Jika umumnya covid menyebabkan gejala hilang indra penciuman dan demam, maka pasien yang terinfeksi varian Delta lebih banyak mengalami sakit tenggorokan, sakit kepala, pilek, serta demam.
Mengetahui kabar tersebut, varian Delta ini terkesan lebih banyak kabar buruknya.
Namun jangan salah, ada kabar baiknya yakni sejumlah vaksin yang digunakan saat ini, seperti Pfizer, 96 persen efektif mencegah pasien yang terinfeksi varian Delta menjalani rawat inap.
Sementara AstraZeneca dinyatakan 93 persen efektif melawan Delta.