9 Data Pribadi yang Tak Boleh Sembarang Diberikan kepada Orang demi Menghindari KBGO

Rizka Rachmania - Senin, 19 Juli 2021
Ilustrasi menjaga data pribadi agar tidak bocor ke sembarang orang.
Ilustrasi menjaga data pribadi agar tidak bocor ke sembarang orang. SIphotography

5. Informasi atas properti pribadi

Hal yang termasuk informasi atas properti pribadi adalah nomor kendaraan, akta tanah dan bangunan.

6. Informasi aset teknologi

Alamat Internet Protocol (IP address) atau alamat Media Access Control (MAC address) yang secara konsisten terhubung pada suatu individu tertentu.

7. Karakteristik personal

Data pribadi karakteristik personal ini termasuk gambar fotografik (utamanya atas wajah atau bagian lain yang menunjukkan karakteristik yang dapat dikaitkan pada seseorang), sidik jari, dan tulisan tangan.

8. Data biometrik

Data biometrik berupa scan retina, tanda suara, sidik jari, dan geometri wajah. 

9. Lainnya

Data pribadi yang masuk ke kategori lainnya adalah tanggal dan tempat lahir, nomor telepon bisnis, alamat email atau surat menyurat untuk keperluan bisnis, agama, ras, indikator geografis, informasi terkait kesehatan, rekam medis, informasi mengenai edukasi, dan kondisi finansial.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Cara Mencegah KBGO pada Anak dan Remaja Menurut Pakar

Setelah mengetahui apa saja data pribadi yang wajib kita jaga dan tidak gampang disebarluaskan, kini kita perlu memetakan tingkat risikonya.

Maksudnya bagaimana?

Dari daftar pribadi yang sebaiknya tidak mudah diberikan ke orang lain, Kawan Puan bisa mengkategorikannya menjadi tiga yakni level aman dan nyaman, umum/sensitif, dan Personally Identifiable Information (PII) atau informasi identifikasi pribadi.

Pengelompokkan data pribadi sesuai dengan tiga kategori itu sesuai dengan kenyamanan masing-masing individu.

"Tiap orang itu punya level kenyamanan dalam menjaga data pribadi. Tapi kita bisa golongkan kategori data pribadi menjadi tiga," ujar Ellen.

Tiap orang boleh mengelompokkan sendiri mana data pribadi yang menurutnya aman dan nyaman untuk disebar ke orang lain, dan mana informasi yang sifatnya sensitif serta tergolong PII.

Sebagai perumpamaan, kamu memasukkan data pribadi berupa nama lengkap ke kategori level aman dan nyaman karena kamu tidak masalah informasi tersebut diketahui oleh orang lain.

Bisa juga kamu memasukkannya ke kategori umum karena nama lengkap adalah informasi pribadi yang memang sering kita sampaikan ke banyak pihak lain.

Namun ada juga orang yang memasukkan nama lengkap ke kategori sensitif atau bahkan PII karena tidak ingin informasi tersebut diakses oleh banyak orang.

Baca Juga: Selain Terasingkan, Korban KBGO juga Mengalami Beberapa Dampak Ini!

Misalnya karena mereka penyintas kekerasan seksual yang nama aslinya tersebar di Google atau memang tidak ingin membagikan data tersebut ke orang yang bukan dalam lingkup terdekat.

Sekarang Kawan Puan jadi tahu kan, apa saja yang termasuk ke kategori data pribadi dan bagaimana mengkategorikannya sebagai informasi yang boleh bebas diakses orang lain atau tidak.

Semoga informasi ini bisa membantumu lebih berhati-hati dan berpikir dua kali saat sebelum memberikan data pribadi ke orang lain. (*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania