Melansir Kompas.com, Hamdi Muluk, pakar psikologi dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa ada beberapa faktor mengapa laki-laki cenderung tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan.
Pertama adalah karena laki-laki lebih banyak bertanggung jawab untuk menjadi kepala rumah tangga yang diperbolehkan oleh pemerintah untuk aktivitas perekonomian.
Di samping itu pula, laki-laki lebih banyak di luar rumah dibandingkan dengan perempuan.
Kedua adalah karena pada dasarnya secara psikologi laki-laki lebih teledor atau acuh untuk menjalankan protokol kesehatan.
"Bahwa secara psikologis laki-laki itu sebenarnya lebih teledor daripada perempuan dalam mematuhi protokol kesehatan, ya. Dan dia juga didorong keluar rumah itu juga persoalan, itu menambah kerentanan," tutur Hamdi seperti yang PARAPUAN lansir dari Kompas.com (24/8/2020).
Baca Juga: Perempuan Tak Lagi Tertinggal di Bidang Pendidikan, Bisa Menempuh Sekolah Tinggi seperti Laki-Laki
Hamdi Muluk memaparkan lebih jauh perihal aspek yang memengaruhi perempuan dan laki-laki dalam hal mematuhi protokol kesehatan mencegah Covid-19.
Aspek pertama adalah kognisi, soal apa yang dipikirkan dan diketahui, termasuk pengetahuan mengenai virus Covid-19.
Aspek kedua adalah faktor manusia yang ditentukan oleh perilaku maupun emosi dan yang ketiga adalah motivasi atau perilaku.
Hamdi menilai jika perempuan sudah paham risiko penularan virus corona, maka secara langsung akan lebih berhati-hati.
"Perempuan itu jauh lebih takut untuk tertular dan persepsi risikonya lebih tinggi," ujar Hamdi.
Itulah mengapa perempuan jauh lebih taat protokol kesehatan daripada laki-laki karena paham risiko penularan virus serta tidak ingin dirinya tertular. (*)