Survei Membuktikan Bahwa Perempuan Lebih Patuh Prokes daripada Laki-Laki

Rizka Rachmania - Selasa, 20 Juli 2021
Perempuan lebih taat protokol kesehatan daripada laki-laki, misalnya dalam hal mengenakan masker.
Perempuan lebih taat protokol kesehatan daripada laki-laki, misalnya dalam hal mengenakan masker. kyonntra

Parapuan.co - Survei Badan Pusat Statistik (BPS) membuktikan bahwa perempuan jauh lebih patuh dan taat protokol kesehatan daripada laki-laki.

Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh BPS tersebut melibatkan 90.967 responden yang mana semuanya adalah relawan.

Dilakukan secara daring tanggal 7-14 September 2020, jumlah responden survei BPS tersebut 44,77%-nya adalah laki-laki sedangkan perempuannya 55,23%.

Terdapat enam tolok ukur yang masing-masing mewakili protokol kesehatan selama pandemi Covid-19, misalnya mengenakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan lain-lain.

Baca Juga: Tidak Lagi Tertekan Budaya Patriarki, Perempuan Kini Bebas dan Berhak Menentukan Pekerjaan

Dari semua indikator pertanyaan yang mewakili tiap-tiap protokol kesehatan, perempuan lebih unggul dan patuh mengikuti imbauan tersebut daripada laki-laki.

Berikut hasil lengkap survei BPS seperti melansir dari Lokadata.

Patuh menggunakan hand sanitizer

Indikator yang pertama adalah protokol kesehatan menggunakan penyanitasi tangan (hand sanitizer) atau disinfektan.

Di sini, perempuan lebih taat menggunakan hand sanitizer dengan hasil survei menunjukkan angka 83,6% sementara laki-laki 70,5%.

Mengenakan masker wajah

94,8% perempuan lebih patuh mengenakan masker wajah dibandingkan dengan laki-laki yang angka hasil surveinya menunjukkan 88,5%.

Mencuci tangan dengan sabun

Perempuan patuh terhadap protokol kesehatan mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik.

Angka hasil survei menunjukkan jumlah responden perempuan yang mematuhi prokes tersebut sebanyak 80,1% sedangkan laki-laki 69,5%.

Menghindari berjabat tangan

Perempuan mampu mengikuti imbauan untuk menghindari berjabat tangan dengan hasil survei menunjukkan angka 87,2%.

Sedangkan laki-laki, juga sebenarnya sudah taat dan patuh prokes namun angkanya lebih rendah daripada perempuan yakni 75,3%.

Baca Juga: Berdasarkan Survei, Remaja Juga Terdampak Pandemi Karena Hal Ini

Menjaga jarak

Sebanyak 77,5% responden perempuan survei BPS sudah bisa menerapkan kebiasaan untuk menjaga jarak minimal 1 meter ketika berada di keramaian.

Sementara itu laki-laki angkanya masih lebih rendah daripada perempuan yakni 68,7%.

Menghindari kerumunan

Terakhir adalah soal protokol kesehatan masa pandemi Covid-19, menghindari kerumunan.

Di indikator ini, perempuan juga lebih patuh dan mengikuti protokol kesehatan karena angkanya menunjukkan 81,2%, sedangkan angka untuk responden laki-laki masih 71,1%.

Lalu apa alasan perempuan lebih taat protokol kesehatan daripada laki-laki selama pandemi Covid-19?

Melansir Kompas.com, Hamdi Muluk, pakar psikologi dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa ada beberapa faktor mengapa laki-laki cenderung tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan.

Pertama adalah karena laki-laki lebih banyak bertanggung jawab untuk menjadi kepala rumah tangga yang diperbolehkan oleh pemerintah untuk aktivitas perekonomian.

Di samping itu pula, laki-laki lebih banyak di luar rumah dibandingkan dengan perempuan.

Kedua adalah karena pada dasarnya secara psikologi laki-laki lebih teledor atau acuh untuk menjalankan protokol kesehatan.

"Bahwa secara psikologis laki-laki itu sebenarnya lebih teledor daripada perempuan dalam mematuhi protokol kesehatan, ya. Dan dia juga didorong keluar rumah itu juga persoalan, itu menambah kerentanan," tutur Hamdi seperti yang PARAPUAN lansir dari Kompas.com (24/8/2020).

Baca Juga: Perempuan Tak Lagi Tertinggal di Bidang Pendidikan, Bisa Menempuh Sekolah Tinggi seperti Laki-Laki

Hamdi Muluk memaparkan lebih jauh perihal aspek yang memengaruhi perempuan dan laki-laki dalam hal mematuhi protokol kesehatan mencegah Covid-19.

Aspek pertama adalah kognisi, soal apa yang dipikirkan dan diketahui, termasuk pengetahuan mengenai virus Covid-19.

Aspek kedua adalah faktor manusia yang ditentukan oleh perilaku maupun emosi dan yang ketiga adalah motivasi atau perilaku.

Hamdi menilai jika perempuan sudah paham risiko penularan virus corona, maka secara langsung akan lebih berhati-hati.

"Perempuan itu jauh lebih takut untuk tertular dan persepsi risikonya lebih tinggi," ujar Hamdi.

Itulah mengapa perempuan jauh lebih taat protokol kesehatan daripada laki-laki karena paham risiko penularan virus serta tidak ingin dirinya tertular. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja