Menjadi Lebih Optimis
Tentu saja perceraian adalah hal yang menyakitkan bagi anak-anak.
Bahkan orang tua sempat khawatir jika anak memiliki trauma cukup parah hingga memengaruhinya dalam jangka panjang.
Namun, mempertahankan rumah tangga dengan kekerasan akan lebih membuat anak terpuruk dan mengganggu kondisinya.
Bahkan penelitian terbaru dari Brigham Young University di Provo, Utah, menemukan bahwa meskipun anak mengalami stres karena perceraian, tetapi mereka tetap memiliki hubungan yang hangat dan suportif dengan orang tua dan dapat menetralisir efek dari perceraian pada kehidupannya.
Baca Juga: Tips Intim dengan Pasangan Selain Hubungan Seks, Ini Kata Psikolog
Fokus Melakukan Kerjasama
Bagi beberapa ibu dan ayah, mereka akan lebih fokus melakukan kerja sama untuk kebaikan anak.
Tujuannya adalah untuk memastikan kehidupan anak seperti kehidupan sebelum perceraian.
Mereka akan melakukan hal yang terbaik untuk anak.
Seorang ibu di daerah Boston yang juga mengalami perceraian, Sera Austin Brown, mengatakan bahwa perceraian bukan berarti keluarga mereka berpisah.
“Saya ingin anak-anak tahu bahwa meskipun mereka memiliki dua rumah yang berbeda, tetapi kita masih satu keluarga,” ucap Sera. (*)