Positif Covid-19 Tapi Belum Terdeteksi dan Menerima Vaksin, Apa Dampaknya?

Anna Maria Anggita - Rabu, 21 Juli 2021
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 Lubo Ivanko

Parapuan.co - Kawan Puan, tentu kita tahu kalau mereka yang terinfeksi Covid-19 itu memiliki gejala yang berbeda-beda.

Ada yang ringan, sedang, berat, atau bahkan orang tanpa gejala (OTG).

Jika sudah sembuh, penyintas Covid-19 ini baru boleh menerima vaksin.

Akan tetapi, bagaimana dengan mereka yang tidak tahu kalau positif Covid-19 lalu menerima vaksin?

Wah, hal ini masih menjadi teka-teki ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Beri Rasa Pedas pada Cabai, Ini Manfaat Capsaicin untuk Tubuh

Mengetahui adanya hal ini, seorang edukator Covid-19 yakni dr. RA Adaninggar PN, SpPD., angkat bicara.

Saat dihubungi PARAPUAN pada Sabtu (17/07/2021), dr. Adaninggar menjawab bahwa tidak masalah jika orang yang positif ini menerima vaksin.

"Karena pas divaksin dalam kondisi tidak tahu kalau sakit Covid-19, tidak akan memperberat Covid-19-nya dan lain-lain," paparnya.

Ia berpendapat bahwa vaksin ini berisi virus yang dimatikan dan tugasnya yakni mem-booster antibodi.

"Kalau sedang sakit, terus divaksin, efeknya paling buruk ya vaksinnya jadi kurang efektif aja," jelasnya.

Di mana pembentukan antibodi akan terbagi, karena tubuh masih fokus untuk melawan infeksi yang asli.

Baca Juga: Swab Mandiri Tidak Direkomendasikan, Ini Penjelasan Dokter Ahli

"Tapi kalau sebenarnya idealnya kalau orang ini sudah merasa tidak enak badan, saat mau vaksin itu sebenarnya tidak boleh," tegas dr. Adaninggar.

Ia mengungkap saat seseorang ingin menerima vaksin, syarat yang harus dipenuhi yakni tubuh harus benar-benar sehat.

Dalam arti lain orang tersebut harus jujur pada diri sendiri akan kondisi yang sebenarnya.

"Atau pada saat kondisi kontak erat itu sebenarnya enggak boleh vaksin. Dia pastikan dulu bahwa dia enggak tertular," imbuhnya.

Sebab, mereka yang kontak erat ini merupakan orang yang memiliki risiko tertular, hanya saja mungkin belum terdeteksi.

Selaku dokter spesialis penyakit dalam, dr. Adaninggar menegaskan lagi bahwa yang tidak boleh menerima vaksin itu syaratnya bukan yang sedang sakit atau orang yang kontak erat dengan yang positif.

Namun demikian, ia mengungkap bahwa terkadang masyarakat Indonesia banyak yang kontak erat lalu tetap menerima vaksin.

Baca Juga: Aturan PCR Ulang Bagi Pasien Isolasi Mandiri, Perlukah Tes Lagi?

Hingga akhirnya, saat tida-tiba positif, yang disalahkan vaksinnya.

"Padahal kan kontak erat ini orang ini masih dalam masa tertular tapi masih belum terdeteksi. Jadi seringnya begitu, jadi sebetulnya kalau sedang sakit apapun, enggak enak badan apapun sebenarnya tunda saja vaksinnya," tutup dr. Adaninggar.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru