2. Jauhkan anak dari dapur
"Dapur adalah salah satu ruangan paling banyak kuman di rumah," kata Charles Gerba, Ph.D., ahli mikrobiologi yang mempelajari ilmu tanah, air, dan lingkungan di University of Arizona di Tucson.
"Bakteri dapat bertahan hidup di meja dan kulkas, sehingga kuman dari anak dapat dengan mudah berpindah ke makanan dan membuat semua orang sakit," tambahnya.
Paling tidak, jangan biarkan dia pergi ke dapur atau membuka lemari es sendiri.
Orang-orang membuka pintu lemari es lebih sering daripada yang lain di rumah, menjadikan pegangannya sebagai tempat pertukaran kuman yang sempurna.
Selain itu, bakteri mudah berkembang biak di sana, karena banyak orang menggantungkan handuk piring yang basah dan berceceran makanan di atas pegangannya.
Baca Juga: Tak Perlu ke Gym, Lakukan 5 Latihan Ini di Rumah Agar Tetap Bugar Selama Pandemi
3. Mencuci baju dengan air panas
Menggunakan siklus air dingin mesin cuci adalah langkah yang ramah lingkungan, tetapi ketika anak sakit, ibu boleh mencuci menggunakan air panas.
Mengapa? Dr Gerba menjeaskan bahwa air panas membunuh lebih banyak kuman daripada air dingin.
"Studi menunjukkan bahwa orang yang mencuci pakaian dengan air panas akan lebih sedikit izin sakit, begitu juga dengan anak-anak yang menjadi tak mudah sakit," kata Harley A. Rotbart, MD, penulis buku Germ Proof Your Kids.
Saat anak sedamg sakit, cucilah sebanyak mungkin dengan air panas dan pemutih klorin untuk membunuh kuman.
Saat mencuci pakaian gelap dengan air panas, tambahkan pemutih non-klorin yang tahan luntur; jenis pemutih ini bukan pembunuh kuman, tetapi melindungi dari luntur.
Hindari menyentuh hidung dan mulut saat mencuci.
Cuci tangan setelah selesai, dan bersihkan mesin cuci di antara beban dengan menjalankan siklus panas kosong dengan pemutih.