2. Hormonal
Jan Brandes, seorang ahli saraf dan anggota dewan di National Headache Foundation menyebut perempuan mengalami migrain tiga kali lebih banyak daripada laki-laki.
Hal ini dipengaruhi oleh siklus menstruasi yang ada pada perempuan.
Fluktuasi estrogen dapat memengaruhi rangsangan di otak sehingga menyebabkan migrain.
Selain itu, penurunan estrogen sebelum menopause juga dapat memicu migrain.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Imunoterapi untuk Kanker Kapala dan Leher
3. Makanan
Makanan dan minuman yang kamu konsumsi juga bisa menjadi pemicu migrain.
Menurut Shivang Joshi, seorang ahli saraf di Amherst, NY dan anggota dewan eksekutif di Association of Migraine Disorders, menyatakan kalau makanan dengan kandungan nitrat dan aspartam dapat memicu migrain.
Selain itu, kandungan Monosodium glutamat (MSG) juga bisa menyebabkan sakit kepala sebelah.
Adapun pemicu lainnya yakni alkohol, salah satunya adalah anggur merah.
"Anggur merah secara klasik dianggap sebagai pemicu migrain, beberapa pasien tidak dapat minum anggur putih atau alkohol jika tidak jelas, sementara yang lain dipicu oleh bir," kata Jan.