Parapuan.co - Kawan Puan, sedari remaja kita sudah familiar dengan zodiak atau astrologi, dan tarot karena banyak majalah perempuan yang mengangkat topik tersebut secara rutin.
Tidak heran, astrologi dan tarot telah menjadi bagian dari gaya hidup perempuan Indonesia masa kini yang tumbuh dengan pengaruh budaya pop dan internet.
Beberapa tahun terakhir, fenomena astrologi dan tarot mula naik daun lagi karena banyaknya media di internet yang mengangkat kembali topik tersebut.
Hal itu menyebabkan banyak perempuan yang tertarik untuk mempelajari astrologi dan tarot lebih dalam lagi, bahkan secara spiritual.
Namun, tidak sedikit orang-orang yang tidak setuju dengan astrologi atau pun tarot, karena dianggap hanya kebohongan sia-sia.
Baca Juga: Alasan Perempuan Senang Baca Zodiak, Beri Afirmasi Positif pada Diri Sendiri
Nyatanya, ada beberapa orang yang justru menemukan manfaat dari kedua medium tersebut dan merasa sangat terbantu setelah mempelajarinya.
Kedua medium tersebut telah membuka pandangan lebih luas terhadap berbagai aspek kehidupan yang selama ini sulit untuk dimengerti.
Untuk menggali pengaruh astrologi dan tarot secara lebih dalam, PARAPUAN berbincang-bincang dengan Lucy Stacklin.
Lucy adalah seorang penulis perempuan, pengamat astrologi, dan juga pembaca tarot yang telah lama menggeluti sisi spiritual dari medium astrologi dan tarot.
Awalnya, Lucy menemukan informasi mengenai zodiak saat dia masih remaja, lewat majalah yang sedang populer saat itu.
Lucy pun mulai menunjukkan ketertarikannya pada zodiak dengan mulai menganalisis sifat teman-temannya lewat zodiak mereka.
"Saat remaja aku baru mulai menanyakan orang-orang tanggal kelahiran mereka untuk mengetahui apa zodiaknya. Aku rasa aku bisa mengenal orang lebih baik lewat zodiak mereka," cerita Lucy.
Saat Lucy berusia 20 tahun, dia baru mulai mempelajari zodiak dengan lebih dalam dan secara spiritual.
Lucy menemukan bahwa astrologi berhubungan dengan spiritual dan alam semesta sekaligus, dua hal yang selama ini sulit untuk disatukan.
Di usia yang sama juga Lucy dikenalkan oleh kakak perempuannya kepada tarot serta cara mempelajari dan membaca kartu-kartu tersebut.
Setelah mempelajari lebih dalam lagi, Lucy menemukan bahwa kedua medium tersebut sangat membantunya untuk mengenal orang lebih dalam serta berbagai latar belakang atas perilaku mereka.
Baca Juga: Kenapa Perempuan Percaya Ramalan Zodiak? Ternyata Ini Alasannya Menurut Pakar
Merasakan Perubahan Positif
Lucy sendiri merasakan ada perubahan yang positif setelah dia mulai mempelajari astrologi dan tarot, perubahan tersebut mungkin dirasakan juga oleh generasi muda lainnya yang tertarik dengan dua medium tersebut.
Lewat astrologi dan tarot, Lucy bisa mengerti bahwa setiap orang memiliki sisi yang baik dan sisi yang buruk, karena selama ini banyak orang yang menutupi beberapa sisinya.
Dia juga menemukan keseimbangan pada diri orang lain lewat mempelajari astrologi dan tarot.
Astrologi dan tarot mengajarkan Lucy untuk tidak menghakimi perilaku seseorang sebelum melihat sisi lain dan latar belakangnya.
Maka itu, Lucy merasa bahwa mereka yang justru menjadikan astrologi sebagai alasan menghakimi orang lain adalah orang-orang yang tidak sepenuhnya memahami astrologi.
Selain itu, Lucy juga mengaku bahwa dia pernah mempunyai savior complex, yaitu kondisi di mana dia hanya merasa berguna dan mencintai dirinya saat dia berhasil membantu orang lain.
Mempelajari astrologi dan tarot ternyata membantunya untuk sembuh dan melepaskan diri dari savior complex tersebut.
"Memahami tarot dan astrologi membantuku untuk mengerti bahwa ada beberapa hal yang memang tidak bisa dibantu, hal-hal yang sudah default sedari kita lahir.
"Aku lebih bisa memahami itu semua dari diriku sendiri, aku punya sisi buruk dan perilaku negatif, tapi aku juga ada sisi baik dan bisa bertumbuh jadi pribadi yang lebih baik jika aku tahu alasan perilaku burukku.
"Tanpa astrologi dan tarot, aku nggak pernah tahu alasannya, dan aku nggak pernah bisa berubah menjadi lebih baik," cerita Lucy.
Baca Juga: Utamakan Fakta dan Logika, 3 Zodiak Ini Punya Opini yang Kuat dan Pola Pikir Kritis
Merasakan dampak positif dari astrologi dan tarot tidak menjadikan Lucy orang yang sinis dengan mereka yang merasa dua medium tersebut adalah kepercayaan yang sia-sia.
"Wajar karena gaya hidup kita yang kebanyakan efek dari kapitalisme, hampir tidak memungkinkan kita untuk memiliki koneksi spiritualitas karena dianggap tidak bermanfaat," jelas Lucy.
Menurut Lucy, memahami spiritualitas lewat tarot dan astrologi mengajarkan bahwa kita semua adalah makhluk yang sama dan hidup dalam momen ini saja.
"Arti spiritualitas adalah terhubung dengan diri sendiri, di luar semua harapan yang dibesarkan oleh lingkungan serta ekspektasi, dan menjadi diri sejati kita masing-masing," tutup Lucy. (*)