Waspada Infeksi Jamur Hitam yang Banyak Menyerang Pasien Pasca Covid-19

Rizka Rachmania - Minggu, 25 Juli 2021
Ilustrasi infeksi jamur hitam yang menyerang pasien pasca Covid-19.
Ilustrasi infeksi jamur hitam yang menyerang pasien pasca Covid-19. Svetlana Mizurova

Parapuan.co - Tantangan menjadi pasien Covid-19 tidak selesai ketika virus tersebut dinyatakan hilang dari tubuh.

Saat seorang pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh, maka ada risiko kesehatan lain yang membayangi yakni infeksi jamur hitam.

Kasus infeksi jamur hitam yang menyerang pasien pasca Covid-19 ini sudah terjadi di India.

Baca Juga: Tak Hanya Covid-19, Infeksi Jamur Hitam Melanda India! Pahami Infeksi Ini Lebih Lanjut

Melansir dari BBC News, India melaporkan 45.374 kasus infeksi jamur hitam yang tergolong langka dan berbahaya.

Sementara itu, kasus kematian di India akibat infeksi jamur hitam mencapai 4.300.

Menteri Kesehatan India, Mansukh Mandaviya mengatakan bahwa jamur hitam ini disebut juga dengan mucormycosis (mukormikosis).

Infeksi jamur hitam memengaruhi mata, hidung, dan kadang-kadang otak manusia.

Infeksi biasanya menyerang seseorang antara 12 hingga 18 hari setelah pemulihan dari Covid-19.

Kabar buruknya, kasus infeksi jamur hitam ini tidak hanya terjadi di India, tapi sudah masuk pula ke Indonesia.

Ada pasien pasca Covid-19 di Indonesia yang setelah sembuh dari corona terdeteksi mengalami infeksi jamur hitam.

Mengapa jamur hitam berisiko terjadi pada pasien Covid-19?

Dokter di India mengatakan bahwa jamur hitam ini memiliki hubungan dengan steroid pada pengobatan Covid-19.

Steroid dalam pengobatan Covid-19 diberikan untuk mengurangi peradangan di paru-paru.

Steroid ini pun diberikan untuk membantu menghentikan beberapa kerusakan yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja berlebihan untuk melawan virus corona.

Namun sebaliknya, pemberian steroid pada pasien Covid-19 dapat mengurangi kekebalan dan meningkatkan kadar gula darah baik pada penderita diabetes maupun pasien non-diabetes Covid-19.

Alhasil penuran kekebalan ini pun memicu kasus mucormycosis atau jamur hitam pada penderita diabetes atau individu dengan gangguan kekebalan yang parah (pasien kanker/orang dengan HIV/AIDS).

Baca Juga: Waspada, Covid-19 Meningkatkan Risiko Infeksi Jamur Hitam Seperti yang Terjadi di India

Gejala infeksi jamur hitam

Melansir dari Kompas.com, infeksi jamur hitam memiliki gejala berbeda tergantung pada bagian tubuh yang terserang.

Tidak hanya pada pasien Covid-19 tapi juga pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

1. Mukormikosis hitam paru

Mukormikosis hitam paru biasanya terjadi pada pasien kanker. Gejala umumnya adalah:

- Nyeri dada

- Demam disertai batuk

- Sesak napas

Gejala tidak akan membaik dengan pengobatan standar.

2. Mukormikosis rinoserebral

Mukormikosis rinoserebral biasanya terjadi pada pasien diabetes yang tak terkontrol atau pasien transplantasi ginjal.

Jamur hitam menginfeksi rongga sinus lalu menyebar hingga ke otak.

Gejala umum untuk infeksi ini adalah:

- Demam

- Wajah bengkak pada satu sisi

- Hidung tersumbat

- Sakit kepala

- Kelainan berwarna hitam (black eschar) pada hidung atau mulut bagian atas.

3. Mukormikosis kulit

Mukormikosis kulit adalah infeksi pada luka kulit misalnya luka bakar atau setelah operasi.

Gejala umumnya adalah:

- Bengkak di sekitar luka

- Lecet atau bisul

- Nyeri

- Kemerahan berlebihan

- Hangat

- Area yang terinfeksi menghitam.

Baca Juga: Tak Hanya Covid-19, Orang Tua Wajib Waspadai Kasus DBD pada Anak

 

4. Mukormikosis gastrointestinal

Mukormikosis gastrointestinal menyerang saluran cerna dan sering dialami oleh anak, terutama bayi prematur yang mendapat antibiotik sistemik, pembedahan, stereoid, dan lain sebagainya.

Gejala infeksi jamur hitam gastrointestinal antara lain adalah:

- Pendarahan gastrointestinal

- Mual

- Sakit perut

- Muntah.

5. Mukormikosis diseminata

Mukormikosis diseminata adalah infeksi yang menyebar melalui aliran darah.

Infeksi jamur hitam ini dapat menyebar ke organ lain dalam tubuh misalnya jantung, limpa, otak, dan lainnya.

Infeksi biasanya terjadi pada penderita penyakit berat. Gejala khusus dari infeksinya sulit diketahui.

Akibat dari infeksi mukormikosis diseminata adalah koma dan perubahan status mental.

Baca Juga: Alami Gangguan Kecemasan Selama Pandemi Covid-19? Kareena Kapoor Bagikan 5 Tips Cara Mengatasinya

Cara mencegah jamur hitam

Berikut cara mencegah infeksi jamur hitam pada pasien Covid-19 maupun pasien lain dan masyarakat umum.

1. Bagi pasien Covid-19

- Tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 meningkatkan kewaspadaan klinis dan ketelitian sebagai langkah awal diagnosis.

- Menghindari atau tidak terlalu banyak mengonsumsi obat yang bisa menurunkan imunitas, termasuk anti-interleukin, korikosteroid, dan sebagainya.

- Mengendalikan kadar gula darah atau status diabetesnya.

- Menjaga kebersihan fasilitas di rumah sakit, mulai dari peralatan medis, filtrasi, dan sistem air.

- Menjaga lingkungan tetap bersih, termasuk mengawasi pertumbuhan jamur pada dinding ruangan yang disebabkan oleh kebocoran.

2. Bagi masyarakat umum

- Hindari area banyak debu, seperti lokasi penggalian, konstruksi bangunan, dan sebagainya.

- Pakai masker respirator N95 saat berada di area berdebu seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya.

- Waspada elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk contohnya kompos, daun, dan kotoran hewan.

- Segera bersihkan bagian tubuh yang terluka dari tanah dan debu.

- Hindari mengonsumsi obat tanpa resep karena ada beberapa obat justru bisa menurunkan sistem imun tubuh sehingga berisiko terinfeksi mukomikorsis.

Baca Juga: Berikut Ini Panduan Penanganan Pasien Covid-19 Berdasarkan Tingkat Gejalanya

(*)

Sumber: Kompas.com,BBC News
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat