Rawan Kebocoran Data, Yuk Lindungi Akunmu dengan Pemetaan Risiko

Rizka Rachmania - Minggu, 25 Juli 2021
Ilustrasi perempuan melakukan pemetaan risiko untuk melindungi data dari kebocoran.
Ilustrasi perempuan melakukan pemetaan risiko untuk melindungi data dari kebocoran. Freepik.com

Parapuan.co - Kebocoran data marak terjadi pada akun media sosial kita lho, Kawan Puan.

Kebocoran ini amat mungkin terjadi karena kita tidak waspada dan tidak melindungi informasi pribadi dengan baik.

Pihak tak bertanggungjawab mengakses dan menyalahgunakan informasi pribadi dari data seseorang yang tidak dilindungi dengan baik.

Baca Juga: 9 Data Pribadi yang Tak Boleh Sembarang Diberikan kepada Orang demi Menghindari KBGO

Kita pun sebagai pemilik data pada akhirnya terkena imbas buruk dari kebocoran itu.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi data pribadi dari risiko kebocoran?

Bagaimana pula melindungi data di akun media sosial yang sehari-hari kita gunakan?

Ellen Kusuma dari SAFENet menjelaskan bahwa cara melindungi data pribadi dari risiko kebocoran adalah dengan melakukan manajemen tubuh digital baik fisik dan non-fisik.

Tubuh digital fisik yang dimaksud adalah perangkat digital yang menyimpan data pribadi kita, contohnya laptop, komputer, flashdisk, handphone, dan sejenisnya.

Sedangkan tubuh digital non-fisik adalah akun digital kita di media sosial, data digital, Google Drive, email, cloud storage, dan sebagainya.

Kita bisa mengamankan tubuh digital fisik dengan membatasi orang yang dapat mengakses segala jenis perangkat tersebut.

Sedangkan untuk mengamankan tubuh digital non-fisik dengan two step verification, two factor authentication, lock akun, memasang password, dan sejenisnya.

Baca Juga: Marak Kasus Pencurian Data di Internet, Situs Berikut Ini Bisa Bantu Melacaknya

Kalau itu sudah kita lakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan risiko.

Pemetaan risiko menurut Ellen Kusuma dari SAFENet adalah cara kita mengorganisir dan memanajemen seluruh data pribadi digital kita yang berada di internet.

Ellen memberikan delapan langkah pemetaan risiko untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan data kita bocor serta bagaimana cara melindunginya.

Berikut delapan langkah pemetaan risiko itu:

1. Menghitung jumlah akun digital yang kita punya, baik itu media sosial, email, cloud storage, Google Drive, dan sejenisnya.

2. Mencoba untuk Google nama sendiri. Cari tahu apa yang muncul ketika Kawan Puan mengetikkan nama sendiri di Google. Kalau ada muncul informasi pribadi, contohnya nomor telepon, maka artinya data pribadimu sudah bocor dan perlu diamankan.

3. Membedakan nomor handphone dan alamat email untuk urusan pekerjaan dan pribadi. Tujuannya agar nomor dan alamat email pribadi ini tidak gampang tersebar dan diakses oleh banyak orang secara bebas.

4. Memasang two factor authentication/2FA pada akun digital untuk meningkatkan sistem keamanan. Jika ada orang yang berusaha masuk ke akunmu, maka kamu akan mendapat pemberitahuan dan bisa segera ambil tindakan.

Baca Juga: Waspada, Ini 3 Bentuk KBGO di Aplikasi Kencan yang Perlu Kamu Tahu!

5. Mengecek pengaturan privasi pada akun digital lama dan konten lama di media sosial. Tujuannya adalah agar orang lain tidak dengan bebas mengakses dan menyalahgunakan konten lama yang kamu unggah di media sosial.

6. Pikirkan untuk deaktivasi atau menghapus akun yang sudah tidak pernah digunakan. Hapus akun ini bukan dengan menghapus aplikasinya pada ponsel, namun menghapus atau deaktivasi akun pada media sosial maupun aplikasi tersebut.

7. Cek apakah email yang kamu gunakan baik itu pribadi maupun pekerjaan pernah mengalami kebocoran data. Caranya dengan menggunakan website https://haveibeenpwned.com/ atau https://monitor.firefox.com/.

8. Melakukan detoks digital melalui https://datadetoxkit.org/en/home.

Setelah melakukan pemetaan risiko, kamu tahu data atau akun mana yang berisiko mengalami kebocoran data.

Kamu pun bisa segera mengambil langkah untuk melindungi privasi dan informasi pribadi dari data digital yang ada di internet.

Kalau sudah aman semua, Ellen Kusuma menyarankan kita untuk melakukan perlindungan data pribadi secara rutin.

Baca Juga: Selain Terasingkan, Korban KBGO juga Mengalami Beberapa Dampak Ini!

Hal-hal yang perlu Kawan Puan lakukan untuk melindungi data ini antara lain adalah:

1. Cek dan hapus jejak digital dari masa lalu, apalagi kalau sudah tidak relevan dengan level aman dan nyaman.

2. Hindari mengumbar data pribadi sensitif.

3. Sesuaikan pengaturan keamanan dan privasi dari tiap akun digital.

4. Ganti password yang kuat dan berbeda tiap akun.

5. Aktifkan autentikasi 2 faktor atau 2 factor authentication (2FA). (*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania