Peringati Hari Kanker Kepala dan Leher Sedunia, Kenali Faktor Risikonya

Anna Maria Anggita - Selasa, 27 Juli 2021
Ilustrasi perempuan yang terkena kanker kepala dan leher
Ilustrasi perempuan yang terkena kanker kepala dan leher PhotoGraphyKM

Parapuan.co - Kawan Puan, 27 Juli 2021 merupakan peringatan Hari Kanker Kepala dan Leher Sedunia.

Berdasarkan data yang dipaparkan dalam edukasi virtual bertajuk "Waspadai Bahaya Kanker Kepala Leher", Selasa (27/07/2021), dipaparkan bahwa pada 2020 ada 931.922 kasus baru kanker kepala dan leher dari seluruh dunia.

Di mana kanker kepala dan leher telah merenggut 467.125 nyawa orang di dunia.

Baca Juga: Hari Kanker Kepala dan Leher Sedunia, Mengenal Apa Itu dan Cara Mendeteksinya

Selain itu acara yang diselenggarakan oleh Indonesian Cancer Information and Support Center Association juga mengungkap bahwa di Indonesia sendiri ada 33.798 kasus baru kanker kepala dan leher pada 2020.

Kanker kepala dan leher ini juga telah membuat 20.861 orang meninggal, di tahun yang sama.

Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowirdjo, Sp.Rad (K) Onk.Rad menyatakan kalau kanker di area kepala dan leher ini sangat berbahaya.

Hal ini dikarenakan pada area kepala dan leher itu terdapat organ vital manusia.

Di mana orang yang mengalami kanker kepala dan leher ini akan kesulitan untuk melalukan beberapa hal di antaranya mengunyah, berbicara, melihat, mengecap dan sebagainya.

Maka dari itu sebaiknya Kawan Puan menghindari beberapa hal atau faktor risiko pemicu kanker kepala dan leher.

Baca Juga: Penyakit Menular Seksual, Kondisi Berbahaya Bagi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

"Faktor risiko kanker kepala leher sama dengan faktor risiko secara umum dari kanker," ujar Prof Soehartati.

Berikut ini beberapa faktor risiko kanker kepala dan leher.

  • Merokok
  • Alkohol
  • Infeksi virus HPV
  • Mengunyah sirih
  • Makanan berpengawet
  • Kebersihan gigi mulut
  • Paparan terhadap bahan-bahan kimia
  • Radiasi
  • Infeksi virus Epstein bar
  • Keturunan atau genetik

"Kita ketahui bahwa 30-50 persen kanker bisa dicegah dengan menghindari faktori risiko yang juga disebut sebagai pencegahan primer," jelas Prof. Soehartati.

Prof. Soehartati juga mengungkap bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun juga menyatakan faktor risiko yang sama.

Di mana data dari WHO tahun 2021 menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker kepala dan leher.

Baca Juga: Mengapa Bibir Kita Bisa Kering dan Pecah-pecah? Ini Penyebabnya

Mulai dari tidak merokok, menjaga berat badan seimbang, konsumsi makanan sehat (termasuk sayur dan buah), melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan tidak minum alkohol.

Selain itu, hendaknya Kawan Puan juga melakukan vaksinasi HPV, menghindari radiasi ultraviolet, kurangi paparan ionizing radiation, dan mengurangi paparan terhadap polusi udara.

"Sebenarnya yang diperlukan adalah bukan hanya pola hidup sehat, tapi sehat dan bersih," tegas Prof. Soehartati. (*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru