Pasca insiden itu, salah satu Walikota Takarazuka, Tomoko Nagawa juga mengatakan bahwa dirinya tidak diizinkan berpidato di dohyo karena ia adalah seorang perempuan.
Tomoko Nagawa lantas mempertanyakan apakah jika Jepang memiliki seorang perdana menteri perempuan, apakah ia juga akan dilarang memasuki ring.
Dari rentetan kejadian itu, Matt Kay membuat film dokumenter Little Miss Sumo yang memotret perjuangan dan kisah Hiyori Kon dalam menekuni olahraga sumo.
Hiyori Kon adalah sosok tepat untuk dijadikan bintang utama dalam film dokumenter yang memotret bagaimana budaya patriarki masih menahan perempuan untuk menekuni suatu bidang olahraga.
Hiyori sang pesumo perempuan tidak mau menyerah dan tetap bertanding di level sumo amatir yang memperbolehkan perempuan ikut serta.
Cita-citanya adalah menghapuskan diskriminasi di olahraga yang ia cintai tersebut.
Hiyori Kon adalah salah satu pesumo amatir top di Jepang. Ia adalah salah satu dari 100 perempuan paling menginspirasi dan berpengaruh versi BBC tahun 2019.
Dirinya juga masuk Forbes 30 Under 30 kategori Entertainment & Sports tahun 2020.
Menarik mengulik kisah Hiyori Kon melawan seksisme terhadap perempuan yang bertanding di olahraga kuno Jepang, sumo.
Baca Juga: Film Moxie: Arti Gerakan Women Support Women Sesungguhnya dalam Perjuangan Melawan Sistem Patriarki
(*)