Sarah mengaku, selama perjalan kariernya, ia belum pernah mendengar komentar negatif sebagai wasit berhijab, ia juga tidak merasa terganggu dengan mengenakan hijab saat bertugas.
“Dari awal perjalanan saya sebagai wasit, saya belum pernah mendengar satu komentar negatif atau menghadapi hambatan, sebagai perempuan bercadar. Jilbab bagi saya normal dan tidak menimbulkan masalah,” katanya.
"Jilbab tidak mempengaruhi perfoma wasit saya di turnamen apapun sejauh ini dan untuk membuktikannya saya siap untuk menghadapi Olimpiade Tokyo," ucap Sarah antusias.
Baca Juga: Delsy Gouw, Perajut yang Karyanya Dipakai Kylie Jenner dan Rihanna
Kawan Puan, jika kita tarik kebelakang, Sarah ternyata sudah menyukai dunia basket sejak masih sangat belia, yakni saat usianya masih lima tahun.
Di usia 16 tahun, ketertarikannya terhadap dunia basket semakin berkembang, ia ingin belajar lebih jauh lagi mengenali cabang olahraga ini.
Pada 2017, perempuan lulusan teknik sipil ini berhasil memimpin pertandingan African Women’s Championship di Angola.
Pada tahun 2018, ia kembali diamanahi sebagai wasit untuk Women’s Under-17 World Cup di Belarus.