Parapuan.co - Atlet renang perempuan Jepang, Yui Ohashi menjadi bintang baru di Olimpiade Tokyo 2020.
Bagaimana tidak, Yui Ohashi baru saja meraih dua medali emas sekaligus untuk Jepang, yaitu di kelas 200m dan 400m putri.
Pasalnya, sebelum menjadi atlet perempuan di Olimpiade Tokyo 2021 saat ini, Yui Ohashi harus lebih dulu berjuang bangkit dari anemia dan anxiety yang diidapnya.
Sesuai dengan prosesnya, kini Yui Ohashi tertangkap kamera tersenyum lebar ketika melihat ke papan skor dan melihat namanya berada di urutan teratas untuk kedua kalinya dalam dua hari.
Baca Juga: Kisah Yang Qian, Perempuan Peraih Emas Pertama di Olimpiade Tokyo 2021
Prestasi ini tentu tidak hanya membanggakan bagi Jepang, tetapi juga bagi Yui Ohashi sendiri dan juga Olimpiade Tokyo 2020.
Bagaimana tidak, prestasi yang kini diraih perenang kelahiran 1995 itu sebelumnya telah membuatnya melewati ujian fisik dan mental.
Seperti apa kisah lengkapnya? Berikut cerita Yui Ohashi berjuang melawan tantangan fisik dan mental hingga menjadi juara seperti mengutip situs resmi Olimpics.
Pernah Gagal karena Anemia dan Gangguan Kecemasan
Di masa lalu, Yui Ohashi pernah gagal ikut ke beberapa pertandingan lantaran menderita anemia.
Pada 2015, ia didiagnosa menderita anemia ekstrem sehingga dirinya gagal berangkat ke Olimpiade Rio yang berlangsung tahun 2016.
Dalam sebuah wawancara setelah kesehatannya membaik, ia mengaku masalah kesehatannya kala itu merupakan titik balik karier berenangnya.
"Saya mencapai titik terendah pada 2015, di mana saya menderita anemia. Setelah membaik, saya berpikir untuk bersaing di final Olimpiade Rio 2016," tuturnya.
Baca Juga: Mengenal Gabby Thomas, Pelari Tercepat Kedua di Dunia yang Lolos Seleksi Olimpiade Tokyo
"Itu adalah pertama kalinya saya merasakan tekad yang kuat. Pengalaman itu mungkin merupakan titik balik karier renang saya," tambah Yui.
Lalu di tahun 2019, Yui Ohashi kembali gagal ikut kompetisi karena mengalami anxiety atau gangguan kecemasan.
"Ketika saya mengatasi anemia tahun 2015, saya berpikir tidak akan pernah menderita seperti itu lagi. Tapi pada 2019, saya menemui tembok lain," kata Yui.
Meskipun secara fisik kondisinya cukup bagus, tapi kala itu ia merasakan tekanan mental dan gangguan kecemasan hingga membuatnya ingin berhenti berenang.
"Anemia adalah kondisi fisik sehingga masalahnya sangat jelas. Masalahnya adalah mental, dan tidak ada solusi yang jelas. Saya berjuang lebih dari pada tahun 2015," ungkapnya lagi.
Kesan Yui Ohashi Raih 2 Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Setelah beberapa tahun sebelumnya absen dan fokus menghadapi anemia dan anxiety, Yui Ohashi berhasil bangkit dan dapat terlibat di Olimpiade Tokyo 2020.
Luar biasanya lagi, Yui Ohashi meraih langsung dua medali emas dari dua kelas berbeda selama dua hari berturut-turut.
Tak hanya itu, Yui bahkan menjadi atlet pertama di Olimpiade Tokyo 2020 yang mendapatkan dua medali emas dari kelas berbeda.
Tak heran jika ia tidak kuasa menahan kebahagiaannya setelah menerima medali kedua.
Baca Juga: Kaori Icho, Pegulat Perempuan Pertama yang 4 Kali Bawa Pulang Mendali Emas di Olimpiade
"Ini seperti mimpi. Rasanya tidak nyata. Dalam 15 meter terakhir sangat sulit. Kakiku benar-benar sakit, tapi saya terus melaju," ucap Yui.
Yui Ohashi sendiri telah berhasil menyingkirkan pesaingnya, yaitu Alex Walsh dan Kate Douglass dari Amerika.
Kedua perenang tersebut masing-masing mendapatkan medali perak dan perunggu.
Sosok Yui Ohashi sangat inspiratif, ya, Kawan Puan? Jika Yui bisa bangkit berjuang secara fisik dan mental, maka kita juga pasti bisa. (*)