Di masa lalu, Olimpiade kuno diadakan sama seperti Olimpade modern saat ini, empat tahun sekali, yang membedakan tentu saja peraturannya yang masih pro laki-laki.
Pada saat itu, antara 776 Sebelum Masehi dan 393 Masehi, perempuan tidak diizinkan untuk menghadiri permainan olahraga ini apalagi berpartisipasi, Kawan Puan.
Baca Juga: Pernah Alami Anemia dan Anxiety, Yui Ohashi Raih 2 Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Pada akhir abad ke-19, barulah kita memasuki era Olimpiade modern, di mana pesta olahraga tersebut terbuka untuk semua orang, laki-laki dan perempuan, namun masih belum secara resmi.
Pada tahun 1900, pada Olimpiade modern kedua yang diadakan di Paris, perempuan mulai berpastisipasi dalam pesta olahraga bergengsi ini.
Pada Olimpiade tahun itu, para atlet perempuan berkontribusi pada cabang olahraga tenis, kroket, berlayar dan golf.
Pada tahun 1908, jumlah pastisipan perempuan semakin bertambah, dari 22 orang pada tahun 1900 menjadi 36 orang dari total atlet 2008 orang.
36 atlet perempuan tersebut berkontribusi untuk olahraga panahan, skating, berlayar, tenis dan motor air.