Selain itu, ada beberapa faktor lain seperti:
- Infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek
- Cedera kepala
- Infeksi sinus
- Racun dan obat-obatan tertentu
- Kejang di bagian otak yang disebut lobus temporal
- Tumor otak
- COVID-19
- Mulut kering terus-menerus
Baca Juga: Alami Anosmia saat Terinfeksi Covid-19? Sembuhkan dengan 5 Cara Alami
Hubungan Covid-19 dan Parosmia
Salah satu gejala khas Covid-19 adalah kehilangan penciuman dan perasa.
Hal ini terkait dengan penyebab parosmia pada para penyintas setelah dinyatakan sembuh.
Masih dari WebMD, dalam sebuah studi disebutkan setengah dari orang yang ikut penelitian melaporkan kasus parosmia 2,5 bulan setelah terinfeksi bahkan ada juga yang sampai 6 bulan.
Studi internasional lain menemukan 7% orang melaporkan indra penciumannya terdistorsi setelah infeksi Covid-19.
Meski begitu, para ahli masih akan meneliti lebih jauh terkait hubungan Covid-19 dengan gejala parosmia ini. (*)